Masing-masing tahap tersebut diikuti oleh 10 UMKM/IKM kuliner dan 83 UMKM/IKM lainnya.
Jarta menuturkan, yang disajikan atau ditawarkan dalam pameran ini adalah produk yang berkualitas dengan harga yang sangat kompetitif/wajar.
Selama pameran berlangsung juga diselingi dengan kegiatan lomba pementasan hiburan.
"Untuk itu kami mengundang seluruh masyarakat, khsususnya ASN dan karyawan BUMD/BUMN untuk mengunjungi dan berbelanja di pameran UMKM Bali Bangkit 2020," kata Jarta saat pembukaan pameran tersebut, Jum'at (4/12/2020).
Jarta mengaku terus berupaya membina dan memfasilitasi agar UMKM dan IKM di Bali dapat bangkit, tetap optimis, produktif, kreatif, inovatif untuk menghasilkan produk unggul berbasis budaya branding Bali.
Selain itu, UMKM dan IKM juga diharapkan dapat melihat semua peluang yang ada untuk dapat menggerakkan kembali perekonomian di Pulau Dewata.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang menuntut semua pihak untuk secara cepat dan tepat mencari solusi pada kondisi sulit menjadikan UMKM dan IKM Bali semakin tangguh dan berdaya saing tinggi.
"Sebaliknya pandemi COVID-19 tidak menjadi alasan untuk tidak bergerak atau diam," terangnya.
Namun, UMKM di Bali dalam masa pandemi Covid-19 tentu harus tetap ketat dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan bagi pengelola, peserta pameran dan pengunjung dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pameran tersebut.
Oleh karena itu, UMKM dan IKM Bali harus bisa memanfaatkan strategi menciptakan branding produk dan pemasaran menggunakan platform digital e-commerce atau e-marketplace.
Baca juga: Bantu UMKM di Tengah Pandemi Covid-19, Dekranasda Bali Hadirkan Pameran Virtual
Dalam pameran UMKM Bali Bangkit ini, selain dilaksanakan secara offline melalui di Taman Budaya Provinsi Bali, juga diterapkan dengan pola hybrid yang dilaksanakan secara online melalui e-marketplace Balimall.id.
Cara pembayarannya juga bisa dilakukan secara non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. (*)