"Nah kemudian kita lihat, apakah pada saat hari Kajeng Kliwon Pemelas Tali Watugunung Runtuh ini. Di tempat kejadian suara, ada hujan atau tidak," katanya.
Sesuai hitungan literatur, bila ada hujan maka adanya dentuman adalah di bumi atau daratan.
Namun bila tidak ada hujan, di tempat di mana terdengar dentuman tersebut maka adanya di dalam laut.
"Angka misteri hari ini memunculkan angka 6 dan 1, atau kekuatan dentuman dari dimensi lain," tegasnya.
Untuk itu, kewaspadaan tetap dijaga namun jangan sampai membuat kekhawatiran berlebihan.
"Jadi kita ambil positifnya saja, semoga tanda dentuman adalah tanda positif bagi kita semua," tegasnya lagi.
Meteor jatuh ke bumi?
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menduga suara dentuman keras di wilayah Buleleng, Bali, Minggu 24 Januari 2021 berasal dari asteroid yang jatuh ke bumi.
Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan, Dr Rhorom Priyatikanto, dugaan tersebut berdasar dari sejumlah laporan yang memiliki ciri-ciri dari sejumlah pihak.
"Jadi kalau seandainya memang seperti yang dilaporkan, ada jejak api, ada dentuman, bisa saja memang ada meteroid berukuran besar atau asteroid," ungkap Rhorom saat dihubungi Tribunnews.com, Senin 25 Januari 2021.
Rhorom menjelaskan dentuman tersebut berasal dari benda luar angka yang masuk ke atmosfer bumi.
"Ketika benda tersebut memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi akan terbakar, pecah, dan ketika jatuh dengan kecepatan tinggi di atmosfer akan menimbulkan gelombang kejut."
"Gelombang kejut itulah yang menimbulkan suara dentuman seperti ledakan di langit," jelas Rhorom.
Rhorom menjelaskan dentuman tersebut berasal dari benda luar angka yang masuk ke atmosfer bumi.
Baca juga: Sebelum Terdengar Suara Dentuman, Gede Reme Ngaku Lihat Sinar Kemerahan di Langit Buleleng
"Ketika benda tersebut memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi akan terbakar, pecah, dan ketika jatuh dengan kecepatan tinggi di atmosfer akan menimbulkan gelombang kejut."
"Gelombang kejut itulah yang menimbulkan suara dentuman seperti ledakan di langit," jelas Rhorom.