Sebelum Terdengar Suara Dentuman, Gede Reme Ngaku Lihat Sinar Kemerahan di Langit Buleleng
Sebelum Terdengar Suara Dentuman, Gede Reme Ngaku Lihat Sinar Kemerahan di Langit Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Suara dentuman cukup keras yang terdengar hingga di seluruh wilayah Buleleng pada Minggu 24 Januari 2021 pagi kemarin.
Namun Lembaga Perbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menduga jika suara dentuman itu berasal dari meteor berukuran besar yang masuk ke atmosfer, terbakar, dan sebagian kecil meteor yang tersisa jatuh ke permukaan bumi.
Dugaan ini muncul setelah salah satu warga di Banjar Dinas Baingin, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, bernama Gede Reme mengaku sempat melihat sinar berwarna kemerahan yang diduga meteor, melintas di langit, menuju ke arah kelod kauh atau barat laut.
Perbekel Dencarik, Putu Budiasa dikonfirmasi Senin, 25 Januari 2021 membenarkan jika ada salah satu warganya bernama Gede Reme, yang mengaku sempat melihat sinar kemerahan melintas di langit selama beberapa detik.
Setelah melihat sinar tersebut, dalam hitungan beberapa menit muncul suara dentuman misterius tersebut.
Baca juga: Terkait Suara Dentuman Misterius, Ada Meteor Berukuran Besar Jatuh di Buleleng? Ini Penjelasan LAPAN
"Ya awalnya Pak Reme ini lagi menggelar upacara pecaruan di sekitar rumahnya. Terus dia mengaku melihat ada sinar berwarna kemerahan melintas ke arah barat laut. Setelah ada sinar itu, beberapa menit kemudian muncul suara dentuman itu. Dia sempat kaget juga dan bertanya-tanya apakah suara dentuman itu berasal dari sinar yang dia lihat," ucapnya.
Sejauh ini, Budiasa menyebut hanya Gede Reme yang mengaku sempat melihat sinar tersebut. Sementara warga lain belum ada yang melapor.
"Sejauh ini baru Pak Reme yang mengaku melihat sinar itu. Sejak mengaku sempat melihat sinar itu, dia (Gede Reme, red) belum dimintai keterangan oleh instansi terkait yang sedang meneliti suara dentuman itu," terangnya.
Pasca adanya suara dentuman itu, warga di Desa Dencarik, kata Budiasa tidak terlalu panik.
Hanya saja, masyarakat masih bertanya-tanya dari mana sumber maupun penyebab suara dentuman itu.
"Saya minta semua warga berdoa saja, memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa," tutupnya.
Diduga Meteor Berukuran Besar
Astronom sekaligus Peneliti Madya LAPAN, Dr. Rhorom Priyatikanto mengatakan sistem pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.
Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa fenomena dentuman yang didengar warga Buleleng berkaitan dengan benda alamiah.
Dilansir dari laman resmi lapan.go.id, berikut Tribun Bali kutip siaran pers LAPAN terkait suara dentuman yang didengar di sejumlah wilayah di Buleleng tersebut:
Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng.