Banjir di Bali
Pemkab Buleleng Diminta Buatkan Skema Penanganan Banjir, Fraksi PDIP: Jangan Tunggu Banjir
Banjir yang terjadi di wilayah Kota Denpasar menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Fraksi PDI Perjuangan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Banjir yang terjadi di wilayah Kota Denpasar menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Buleleng.
Pihak Dewan secara tegas meminta Pemkab Buleleng segera melakukan langkah antisipasi, agar peristiwa serupa tidak terjadi di Buleleng.
Hal ini terungkap dalam rapat gabungan DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng, Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Bencana Banjir di Bali, 1.535 Siswa SD dan SMP di Denpasar Terdampak
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Ni Kadek Turkini mengungkapkan beberapa titik di Kota Singaraja kerap banjir saat hujan tiba.
Salah satunya di wilayah Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng.
Oleh sebab itu pihaknya mendorong Pemkab Buleleng agar melakukan langkah antisipasi.
Baca juga: USAI Diterjang Banjir Bandang! Pemkot Akan Gelar Wraspati Kalpa Agung di Bantaran Tukad Badung
Mulai dari pemetaan titik banjir, hingga membuat pengalihan arus air.
"Jangan sampai banjir dulu, baru kita membuat skema-skema untuk meredakan banjir," tegas dia.
Turkini menyarankan agar pemerintah membuat sodetan atau jalan air baru ke wilayah barat kota.
Sebab drainase di timur kota, tidak mampu lagi menampung volume air dari selatan.
Baca juga: RESMI, Operasi SAR Korban Banjir di Bali Dihentikan
"Kami menyarankan agar volume air hujan dari selatan dipecah ke barat kota," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi II DPRD Buleleng, I Wayan Masdana.
Menurutnya, meski program pembersihan saluran irigasi sudah berjalan cukup baik, namun masih ada persoalan teknis di beberapa titik yang menyebabkan banjir.
"Misalnya di wilayah Kampung Anyar. Setelah ditelusuri, ternyata ada satu saluran pembuangan air yang menumpuk di satu titik."
"Solusinya, aliran ini harus dipecah agar tidak semuanya mengarah ke Kampung Anyar, melainkan dialihkan ke wilayah lain seperti Banyar Tegal," jelas Masdana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.