Banjir di Bali
Pemkab Buleleng Diminta Buatkan Skema Penanganan Banjir, Fraksi PDIP: Jangan Tunggu Banjir
Banjir yang terjadi di wilayah Kota Denpasar menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Fraksi PDI Perjuangan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ia juga menekankan pentingnya perawatan rutin, termasuk pengerukan pendangkalan sungai dan pembersihan saluran irigasi di perkotaan.
Masdana juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat.
"Saluran sudah diperbaiki, tapi kalau masyarakat masih membuang sampah sembarangan ke got, maka percuma saja."
"Kesadaran bersama sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko banjir," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengungkapkan, sodetan-sodetan sejatinya sudah dibuat, tapi tidak menutup kemungkinan masih membutuhkan lagi yang lain.
Mengenai tambahan sodetan, Suyasa mengaku rencana ini sudah diusulkan pada APBD 2026.
"Penambahan sodetan masuk dalam penataan kawasan kota. Nantinya sodetan ini akan mengalihkan air dari selatan tidak lagi ke timur, melainkan ke barat. Sehingga limpahan air bisa dibuang ke Tukad Banyumala," jelasnya.
Menurutnya, selama ini penyebab banjir karena drainase tidak mampu menampung besarnya volume air dari selatan.
Apalagi semua saluran air mengarah ke Utara.
Selain menambah sodetan, pihaknya juga akan melakukan normalisasi sungai. Diakui jika BPBD dan Dinas PUTR Buleleng sudah melakukan pemetaan titik-titik yang mengalami sedimentasi tinggi.
"Itu (penanganannya) akan dilakukan dengan alat berat," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Banjir di Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.