Berita Buleleng

SELAMAT JALAN Kadek Parmawati, Ibu Muda Ulah Pati di Buleleng, Sempat Katakan ini Pada Suami

SELAMAT JALAN Kadek Parmawati, Ibu Muda Ulah Pati di Buleleng, Sempat Katakan ini Pada Suami

Istimewa
PEMERIKSAAN - Tim medis saat melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Parmawati. Ibu muda 20 tahun nekat ulah pati karena faktor ekonomi. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang perempuan berusia 20 tahun asal Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng nekat ulah pati.

Korban ulah pati itu bernama Kadek Parmawati itu ditemukan pertama kali oleh sang suami

Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz membenarkan ihwal peristiwa ulah pati tersebut.

Berdasarkan keterangan suami korban bernama Komang Widiada, sekitar pukul 12.00 wita, ia mendapat telfon sang istri dan disuruh untuk pulang.

Baca juga: HARGA BBM Pertamina Hari Ini Senin 24 November di Pulau Bali dan Jawa, Pertalite Stabil, Solar?

Setelahnya, sang suami bergegas ke rumah mertuanya, ia sempat menanyakan keberadaan korban pada ibu mertua, yang dijawab sedang menjemur pakaian. 

"Namun saat saksi menuju rumah, ia mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung atau ulah pati pada kayu plafon," ungkapnya, Minggu (23/11/2025).

Baca juga: Viral Keributan WNA Asal AS Dan Pemilik Alat Berat di Proyek Pecatu Bali, Ternyata Ini Sebabnya

Mendapati hal tersebut, Widiada yang panik segera berupaya menurunkan korban seorang diri, kemudian memanggil ayah mertua dan memberitahu keluarga mengenai peristiwa ulah pati tersebut. 

Kasus ulah pati ini kemudian dilaporkan ke Polsek Sawan untuk penanganan lebih lanjut. 

Tak berselang lama, Polsek Sawan beserta Unit Inafis Polres Buleleng dan petugas medis Puskesmas Sawan I datang ke lokasi kejadian untuk meminta keterangan saksi-saksi, serta melakukan pemeriksaan terhadap jasad Parmawati. 

"Berdasarkan keterangan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah dan diketahui almarhum juga tidak memiliki riwayat penyakit khusus," ungkapnya. 

Sementara dari keterangan keluarga, imbuh Iptu Yohana, diketahui jika Parmawati jarang berbicara dan beberapa kali mengeluhkan kondisi ekonomi keluarga.

Suami korban juga menyampaikan bahwa korban pernah mengancam untuk bunuh diri sebelumnya.

"Keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi," imbuhnya. 

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis anggota keluarga, terutama ketika menghadapi tekanan ekonomi maupun masalah pribadi lainnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved