Pantau 5 DSP
Selain memberi perhatian khusus terhadap pemulihan pariwisata Bali, Menparekraf Sandiaga juga fokus pada pengembangan pariwisata di lima Destinasi Super Prioritas (DSP).
Sandi akan memantau 5 DSP secara periodik melalui kartu penilaian atau scorecard yang dilaporkan setiap bulan. Ia pun mendorong jajarannya di Kemenparekraf bergerak cepat dan menerapkan upaya tersebut.
Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi, dirinya diberi waktu satu tahun untuk menyiapkan 5 DSP yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
“Genap satu bulan saya dilantik Presiden menjadi Menparekraf, dimana arahannya untuk menyiapkan 5 DSP dalam satu tahun ini. Untuk itu, saya ingin agar disiapkan scorecard perkembangan pembangunan di sana agar bisa kita pantau terus secara periodik," paparnya.
Scorecard 'Hijau’ untuk ontrack, ‘Kuning’ yang sedang progres dan perlu didorong, kemudian ‘Merah’ tidak berjalan atau slow progres.
"Kita hanya diberikan satu tahun untuk menyiapkan ini,” tambahnya.
Sandi juga menjelaskan scorecard tersebut yang dilaporkan tiap bulan mencakup aspek infrastruktur utama, kedua aspek infrastruktur penunjang, dan ketiga aspek interkoneksi termasuk sisi-sisi konektivitas di 5 DSP.
“Kemudian aspek jaringan sinyal, karena kita sekarang di zaman now, semua harus segera tayang cepat. Kemudian aspek penyelenggaraan events termasuk MICE, dan produk ekonomi kreatif baik dari kuliner, fashion, maupun kriya," jelasnya.
Menparekraf juga ingin program unggulan Kemenparekraf di tahun 2021 terus bisa didorong untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk akibat pandemi.
Program tersebut adalah Desa Wisata yang ditargetkan hingga 2024 mencapai 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMN 2020-2024.
“Kemudian ada Gerakan BISA, Hibah Pariwisata, dan program lainnya. Dan yang perlu diperhatikan adalah toilet bersih di tiap destinasi wisata. Karena antusiasme masyarakat terhadap toilet bersih sangat besar di tingkat kecamatan, hingga tingkat kabupaten/kota. Karena ini bentuknya movement yang dibangun oleh masyarakat,” ujarnya. (zae/sui)