TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tim penyidik tindak pidana khusus (pidsus) Kejaksaan Negeri Buleleng telah meningkatkan kasus dugaan mark-up biaya hotel dalam program Buleleng Explore, ke penyidikan pada Jumat 5 Februari 2021.
Dengan demikian, akan ada beberapa pihak kembali diperiksa, untuk selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka.
Humas Kejari Buleleng, juga sebagai Kasi Intel Kejari Buleleng, AA Jayalantara mengatakan, sebelum kasus dugaan mark-up harga hotel ini ditingkatkan ke penyidikan, ada 24 orang yang telah dimintai keterangan.
Terdiri dari pejabat PPK dan PPTK di Dinas Pariwisata Buleleng, serta rekanan yang terlibat dalam program Explore Buleleng.
• Tertusuk Keris Saat Acara Napak Pertiwi, Sang Penari Rangde Berusia Belasan Tahun Tewas
Setelah kasus ditingkatkan ke penyidikan, pemeriksaan kepada beberapa pihak saksi-saksi masih akan dilakukan, termasuk memeriksa Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Made Sudama Diana sebagai penanggung jawab anggaran.
Namun pemeriksaan kali ini, berdasarkan surat perintah penyidikan.
Jayalantara pun tidak menampik, pihak penyidik sudah mengantongi orang yang dicurigai melakukan mark-up biaya hotel dalam program Explore Buleleng.
Namun penyidik masih membutuhkan legalisasi bukti, dengan mengumpulkan keterangan para pihak yang dimintai klarifikasi itu dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
• Hujan Seharian, Penyengker Pura di Karangasem Bali Ambruk, Begini Kondisinya
"Siapa yang dicurigai dan berapa orang, nanti akan kami akan sampaikan setelah penyidik menyimpulkan siapa-siapa saja yang paling bertanggung jawab dalam dugaan kasus ini," ucapnya.
Disinggung terkait jumlah kerugian negara, Jayalantara mengaku belum mengetahui secara pasti.
Sebab proses klarifikasi masih akan terus dilakukan oleh pihaknya.
"Kerugian negara ada. Sudah ada pengakuan kok. Tapi kisarannya saya belum tau. Nanti akan berkembang terus, karena klarifikasi baru 50 persen dilakukan, belum 100 persen," terangnya.
• Saat PPKM di Bali, Kasus COVID-19 Justru Meningkat
Penyidikan ini ditargetkan selesai dilakukan dalam dua minggu kedepan.
Sementara terkait barang bukti yang sudah dikumpulkan, kata Jayalantara berupa foto copy dokumen pertanggung jawaban penggunaan anggaran dalam program Explore Buleleng, dan program lain yang didanai dari dana hibah pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Dokumen berupa foto copy sudah lengkap semua. Setelah kasus ditingkatkan ke penyidikan, penyidik bisa menyita dokumen aslinya berupa SPJ dan kwitansi dari program Explore Buleleng itu," terangnya.
Apakah hotel-hotel yang disewa oleh Dispar Buleleng saat melaksanakan kegiatan Explore Buleleng sudah dimintai keterangan?
• Banjir di Klungkung Bali Hambat Pembangunan Jembatan Usaha Tani
"Sudah. Ada sekitar delapan hotel yang dimintai keterangan. Tapi ada beberapa yang masih tidak mau terbuka, dan ada beberapa yang membenarkan. Dalam kasus ini bisa dikategorikan grativikasi bisa juga dikategorikan mark-up. Nanti tergantung penyidik pasal mana yang lebih cocok," jawab Jayalantara.
Sebelumnya diberitakan, diduga ada mark-up harga hotel dalam pelaksanaan program Explore Buleleng.
Kegiatan itu adalah bagian penggunaan dana hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pemulihan ekonomi pariwisata dampak pandemi Covid.
Buleleng mendapatkan dana hibah pariwisata sekitar Rp 11 miliar.
• Sampah Kiriman di Badung Bali Didominasi Plastik, Sampai 90 Ton per Hari
Dari jumlah itu, 70 persennya atau sekitar Rp 7 miliar dibagikan kepada para pengelola hotel dan restoran.
Dana itu sudah terserap, dan tidak ditemukan adanya indikasi pemotongan.
Sementara 30 persennya atau sekitar Rp 4 miliar diperuntukan sebagai dana operasional kegiatan pemulihan pariwisata, seperti Bimtek dan Explore Buleleng.
Program Explore Buleleng dilaksanakan Dinas Pariwisata untuk memromosikan wisata di tengah pandemi Covid.
Program yang dilaksanakan sebanyak empat kali dalam rentang November-Desember 2020 ini mengajak masyarakat melakukan perjalanan wisata selama tiga hari secara gratis.
• Akhiri Masa Jabatan, Wabup Jembrana Bali Harapkan ASN Dukung Program Bupati Tamba
Masyarakat yang mengikuti program Explore Buleleng sebanyak 360 orang.
Mereka diajak berwisata gratis, menjelajahi pelosok Buleleng yang mempunyai spot-spot destinasi wisata.
Selama melaksanakan perjalanan wisata, masyarakat diberi fasilitas menginap di hotel. (*)