Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Untuk stok vaksin Covid-19 saat ini masih tersedia di Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan masih cukup untuk kegiatan vaksinasi.
"Selama ini, banyak nakes yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi.
Dari total vaksin yang sebelumnya di-dropping sebanyak 75 ribu lebih, jika dilihat dari sasaran yang ada dan banyak nakes yang tidak memenuhi syarat, jadi hitungannya masih cukup stoknya," jelasnya pada, Senin 8 Februari 2021.
• 395 Nakes Lansia di Bali Bakal Disuntik Vaksin Sinovac, Vaksinasi Dimulai Hari Ini
Sementara, ketika disinggung vaksinasi nakes pada tahap awal yang ditarget harus rampung pada tanggal 20 Februari 2021 ini, dirinya menyebut hingga saat ini, total baru terealisasi sebesar 83 persen di Bali.
Ia juga mengatakan, untuk paling lambat tanggal 21 Februari dosis kedua untuk semua nakes harus sudah selesai termasuk yang Lansia.
Terbanyak pada Kota Denpasar, sedangkan untuk Kabupaten lain masih berjalan.
"Karena banyak yang tidak memenuhi syarat. Kalau dibagi dengan jumlah sasaran yang ditargetkan, tentu tidak bisa sampai 100 persen.
Kan dikurangi dengan jumlah yang tidak memenuhi syarat.
Terbanyak di Denpasar pastinya. Kabupaten lain masih sedang jalan, kita harapkan 21 ini sudah clear semua, termasuk yang lansia," imbuhnya.
Nakes Lansia Juga Disuntik Vaksin Covid-19
Seperti diwartakan, akhirnya warga berusia di atas 60 tahun bakal mendapat vaksin Covid-19.
Di Provinsi Bali, vaksinasi Covid-19 untuk lansia akan didahulukan pada tenaga kesehatan yang sudah lanjut usia.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.
"Kita yang pertama ini lansia nakes dulu di vaksin setelah itu baru lansia yang lain. Sementara total lansia nakes yang ada di Bali sebanyak 395 orang," ungkapnya Ketika ditemui di RSUD Bali Mandara, Senin 8 Februari 2021.
• Esok, Nakes di Denpasar Bali Ikut Vaksin Covid-19 Massal, Tak Perlu Nunggu SMS
Jenis vaksin yang akan disuntikkan pada tenaga kesehatan lansia nantinya adalah vaksin Covid-19 jenis Sinovac.
"BPOM sudah mengizinkan untuk penyuntikan nakes yang lansia barusan saya rapat dengan Kemenkes. Dan untuk saat ini kami masih menyelesaikan vaksinasi untuk nakes itu kan. Beberapa nakes mungkin ada yang tidak terdaftar tapi untuk sekarang dikasih saja untuk mengikuti vaksin yang penting dia nakes dan dapat menunjukkan identitasnya sebagai nakes," tambahnya.
"Kan nakes-nakes yang seperti guru besar kebanyakan sudah lanjut usia diatas 60 tahun belum pensiun. Selain itu juga banyak dokter-dokter yang umurnya diatas 60 tahun belum pensiun. Dan didapatkan jumlahnya sebanyak 395 orang,"
Kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk lansia dapat dilakukan mulai hari ini Senin 8 Februari 2021.
Seperti diketahui, vaksinasi bagi lansia ini sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Coronavac produksi Sinovac.
Vaksinasi akan mulai dilakukan kepada tenaga kesehatan.
"Mulai Senin (8/2) jam 9 vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun sudah bisa dimulai, diutamakan dimulai dengan nakes (tenaga kesehatan) yang di atas 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual, Minggu 7 Februari 2021.
Budi menjelaskan, di Indonesia terdapat sekitar 11.600 nakes dengan usia di atas 60 tahun.
Tingginya risiko yang dihadapai membuat nakes di atas 60 tahun akan mendapat prioritas vaksinasi.
Setelah nakes di atas usia 60 tahun, vaksinasi bagi masyarakat di atas 60 tahun pun akan dilakukan. Hal itu dilakukan paralel untuk pendataan masyarakat dengan usia di atas 60 tahun.
Budi menerangkan, risiko berdampak parah bagi lansia yang terkena Covid-19 menjadi faktor pemberian prioritas.
Sekitar 50% pasien Covid-19 meninggal adalah lansia.
"Total lansia dari seluruh orang Indonesia yang pernah terpapar Covid-19 cuma 10%. Tapi dari populasi yang sudah meninggal 50%-nya lansia. Ini menunjukkan lansia ini risikonya lebih tinggi," terang Budi.
Meski begitu, bertambahnya lansia dalam program vaksinasi awal tidak akan menambah total target vaksinasi sebesar 181,5 juta orang.
Target vaksinasi 181,5 juta orang telah menghitung total penduduk berusia di atas 18 tahun.
"Itu menghitungnya di atas 18 tahun, jadi angka 181,5 juta sudah termasuk di atas 60 tahun," jelas Budi.
Vaksinasi untuk lansia tidak akan tertutup untuk menggunakan vaksin Sinovac saja. Saat ini, Indonesia juga masih menunggu kedatangan vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
Ketiga vaksin tersebut juga telah mendapatkan izin penggunaan untuk usia di atas 60 tahun oleh otoritas pengawasn obat di negara asalnya.
Meski begitu nantinya BPOM juga akan melakukan kajian data untuk memberikan EUA bagi ketiga vaksin tersebut. (*)