Menparekraf Sandiaga Berkantor di Bali

Desa Wisata di Bali Terpukul Pandemi Berkepanjangan, Apa Langkah Menparekraf Sandiaga?

Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan peninjauan ke Desa Adat Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis 11 Februari 2021 petang kemarin. Ia mengatakan pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Desa wisata di Bali terpukul akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Menparekraf Sandiaga disela kegiatannya berkantor di Bali, melakukan peninjauan ke Desa Adat Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis 11 Februari 2021 petang kemarin.

Pandemi telah menghantam perekonomian Desa Kutuh sebagai desa wisata yang telah berstatus mandiri bahkan menjadi percontohan nasional ini. 

Sebelum pandemi, Kutuh dengan Pantai Pandawa sebagai salah satu daya tarik utamanya biasa dikunjungi 3.000 wisatawan perhari. 

Dari pariwisata, desa ini berhasil menghasilkan Rp50 miliar pertahun. 

"Tapi karena pandemi, pendapatannya menurun sampai 90 persen sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominya sangat menurun," kata Menparekraf Sandiaga. 

Suasana kunjungan wisatawan di Pantai Pandawa Minggu (27/12/2020) sore. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, Ketua Pokdarwis/Ketua New Normal Wayan Duartha, Satgas Covid Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani.

Inilah Program Sandiaga Pulihkan Pariwisata Bali, dari Stimulus Rp 9,9 T Hingga Padat Karya Rp 186 M

Serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Sungkari dan Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya. 

Dari hasil peninjauan dan diskusi, Menparekraf mengatakan pihaknya akan menyiapkan program dan sejumlah langkah strategis.

"Menurut Bendesa Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Maka saya langsung membawa kembali proposal yang diajukan dari desa adat, dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati," katanya. 

"Harapannya kita bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," sambung Menparekraf Sandiaga.  

Untuk diketahui, Kemenparekraf menyiapkan program seperti stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya. 

Bahas Penyelamatan Pariwisata Bali dengan Menparekraf Sandiaga, Koster: Semakin Cepat Semakin Baik

"Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, dan ini harus kita eksekusi secara cepat," imbuh Menteri Sandiaga. 

Selain Pantai Pandawa, Desa Kutuh yang juga mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi yang berada di pinggir tebing dengan view lautan lepas yang indah.

Dengan potensi desa tersebut, Desa Kutuh juga tengah mengembangkan sport tourism.

Kembali Berkantor di Bali
Seperti diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, kembali melaksanakan aktivitasnya dari Bali.

Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali selama tiga hari, 11-13 Februari 2021.

Sejumlah kegiatan sudah dilakukan Menparekraf Sandiaga di hari pertamanya berkantor di Bali, Kamis 11 Februari 2021.

Diawali pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk membahas tindak lanjut program dan upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali yang terdampak signifikan oleh pandemi.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Gubernur Bali I Wayan Koster melakukan pertemuan tertutup di rumah dinas Gubernur Bali, Kamis 11 Februari 2021. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Menghadiri Rapat Kerja Daerah I PHRI Bali yang diadakan di Taman Dedari Restauran, Ubud, Gianyar.

Kemudian mengunjungi Kampung Bola Internasional dan DTW Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis petang.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Bali sebagai salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia minus 9,3 persen secara kumulatif di tahun 2020, yang merupakan kontraksi terdalam bagi Provinsi Bali.

Hal ini pun jadi topik pembahasan Sandiaga saat bertemu Gubernur Bali di rumah jabatan gubernur di Jaya Saba.

"Kami melakukan pertemuan dan saya melaporkan serta membahas berbagai program dan upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Sandiaga Uno usai pertemuan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta Ketua Umum Kadin yang juga sebagai Wakil Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Rosan P. Roeslani.

Sandiaga yang mengenakan pakaian adat Bali berwarna merah marun lengkap dengan udeng, dalam pertemuan ini menyampaikan sejumlah program strategis untuk pemulihan pariwisata Bali.

Bahas Penyelamatan Pariwisata Bali dengan Menparekraf Sandiaga, Koster: Semakin Cepat Semakin Baik

Pertama adalah terkait program stimulus sebesar Rp 9,9 triliun yang sebelumnya diajukan Pemprov Bali kepada pemerintah pusat.

Menparekraf mengatakan, usulan program tersebut sudah disampaikan ke Menteri Keuangan dan juga Menko Bidang Perekonomian dan selanjutnya akan dibahas dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Progres pembahasan sedang berlangsung. Dalam pembahasan ini kita harapkan kebijakan bisa berpihak kepada Bali, karena Bali merupakan tulang punggung pariwisata kita yang sebelum pandemi tercatat menyumbangkan devisa sebesar 20 miliar dolar AS," ujar Sandiaga.

Menparekraf menjelaskan, stimulus tersebut akan disalurkan melalui skema pinjaman lunak jangka panjang dengan bunga di bawah KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Pencairannya akan disalurkan melalui perbankan sehingga dapat menjangkau pelaku usaha maupun karyawan di sektor-sektor yang sangat terdampak.

"Penyaluran melalui perbankan ini agar aspek governance-nya bisa terjaga. Pak Gubernur ingin memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan dan memiliki tata kelola yang baik," jelasnya.

Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali.

Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.

"Juga tadi ada pembahasan untuk pembangunan jogging track di Sanur, pembenahan destinasi-destinasi wisata di Ubud juga pengelolaan sampah di Klungkung, Kuta, dan beberapa destinasi lainnya yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas dan sebanyak-banyaknya," kata dia.

Adapun kegiatan Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali kali ini akan berlangsung hingga Sabtu 13 Februari 2021 esok. (*)

Berita Terkini