Berita Bali

Kemenparekraf Canangkan Program Free Corridor, Kapan Akan Dimulai di Bali?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menparekraf saat berbincang dengan warga yang menyewakan kano di Pantai Pandawa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis 11 Februari 2021

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kemenparekraf mencanangkan program Free Covid Corridor (FCC) atau travel bubble di tahun lalu untuk mulai membuka pintu pariwisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara di tengah pandemi Covid-19.

Lantas kapan FCC akan dimulai untuk Bali yang menjadi destinasi utama bagi wisman? 

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan hasil diskusi dengan Gubernur dan Wakil Bali tadi (kemarin siang) akan segera melakukan pertemuan dengan rapat koordinasi.

Kabid Humas Polda Bali Apresiasi Pendirian Posko Tangguh Dewata Desa Dauh Peken Tabanan

Menparekraf Sandiaga Kunjungi Desa Adat Kutuh, Badung, Bendesa Adat Langsung Beri Proposal

Rapat koordinasi ini selain pihak Pemprov Bali dan Menparekraf akan diikuti juga Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19 dan Menkumham.

"Kita mencoba mengkaji jika pertengahan Maret kita bisa lakukan rakor tersebut dan setelah itu kita bisa dalam waktu yang tidak terlalu lama melakukan trial untuk apa yang disebut sebagai free covid corridor atau travel bubble," ujar Menteri Sandiaga Uno, Kamis 11 Februari 2021 malam dalam kunjungannya di Pantai Pandawa.

Menparekraf meminta untuk bersabar terlebih dahulu dalam pelaksanaan FCC, kita tunggu perkembangan Covid-19 di Indonesia khususnya Bali teratasi.

Aspek sisi kesehatan diutamakan, kasus Covid-19 teratasi dan setelah angkanya stabil baru bisa kita pilot project kan rencana FCC ini.

"Saya berharap bersabar dulu. Setelah angkanya stabil (kasus covid teratasi) kita bisa pilot project kan pencanangan free covid corridor ini," tegas Menparekraf Sandiaga Uno.

Kunjungi Desa Adat Kutuh

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan waktu untuk mengunjungi Kampung Bola Internasional dan DTW Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali  pada hari pertamanya kembali berkantor di Bali, Kamis 11 Februari 2021 petang.

Saat meninjau Kampung Bola Internasional, Menteri Sandiaga mendapatkan penjelasan dan pemaparan dari Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa akan ada apa saja nanti di Kampung Bola Internasional Desa jika sudah selesai dibangun.

Kemudian di Pantai Pandawa, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berbincang dengan pelaku usaha jasa kano dan manajemen Pantai Pandawa serta Desa Adat Kutuh.

"Karena terdampak pandemi Covid-19 disini turun pendapatannya sampai 90 persen dan lebih dari 290 tenaga kerja dan 3.000 lebih warga di Desa Adat Kutuh ini anjlok sangat turun. Oleh karena itu kita akan melakukan langkah-langkah yang strategis secara cepat, tepat sasaran dan tepat manfaat serta tepat waktu," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Tadi dilaporkan bahwa Pantai Pandawa ini hanya dapat survive hingga bulan Maret, sehingga ada satu kedaruratan lalu Bendesa Adat Kutuh memberikan proposal kepada Menteri Sandiaga Uno secara langsung.

Proposal ini akan dilakukan koordinasi dengan Pemkab Badung dan staf di Kemenparekraf harapannya bisa diberikan sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, tepat waktu.

Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memastikan warga disini dapat tetap memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Tadi kita dengar sendiri yang menyewakan kano sudah sangat kondisinya memprihatinkan dan ia takut anak-anaknya tidak bisa bersekolah dan tidak bisa makan. Jadi ini membutuhkan kepedulian kita, empati kita. Pasti banyak yang seperti ini yang harus kita sentuh (bantu)," jelasnya.

Program nyata untuk menghidupkan kembali ekonomi di Desa Kutuh, Kemenparekraf dapat dilakukan program padat karya, program stimulus, program bantuan sosial, program bantuan Bersih Indah Sehat Aman (BISA) dan ada program-program CHSE yang paling tidak menggerakkan aktivitas ekonomi di sini.

"Ini harus kita eksekusi secara cepat. Mengenai Kampung Bola Internasional, dari Pemkab Badung akan mempresentasikan secara lengkap dalam beberapa minggu ke depan sehingga turnamen yang direncanakan bulan Maret-April nanti diusulkan bisa mundur ke Juni-Juli-Agustus," tambahnya.(*)

Berita Terkini