TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bekerja sambil menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah untuk dilakoni seorang wanita.
Kesehatan adalah hal yang wajib dimiliki agar dapat tetap menjalankan aktivitas setiap harinya.
Untuk masalah kesehatan, pemerintah Indonesia telah membentuk Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang kepesertaannya wajib diikuti oleh seluruh masyarakat dan terbagi dalam beberapa segmen kepesertaan.
Ni Ketut Rasni Antari yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu perusahaan yang berada di Kota Denpasar, Bali.
Baca juga: Peraturan Perundang-Undangan Mewajibkan Kepala dan Perangkat Desa Didaftarkan JKN-KIS
Baca juga: Beberapa Tanggapan Masyarakat yang Terbantu oleh Program JKN-KIS
Baca juga: Beralih ke PBI Agar Tetap Aktif, Sujati Akui Pentingnya Memiliki JKN-KIS
Rasni begitu sapaan akrabnya menceritakan bahwa fasilitas yang ia dapatkan sebagai pekerja selain gaji adalah menjadi peserta JKN-KIS.
Dirinya terdaftar sebagai peseta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 2.
Bekerja dari pagi hingga sore ia jalani agar dapat membantu suami mencari nafkah untuk menghidupi keluarga tercinta.
Memiliki JKN-KIS sangat dirasakan manfaatnya bagi Rasni sekeluarga.
Menurutnya dengan adanya JKN-KIS, dirinya tidak perlu khawatir apabila sakit dan keluarganya pun sudah menggunakan JKN-KIS saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Bagi saya menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya kewajiban saya sebagai pekerja dan warga negara yang baik, tetapi juga sebagai bentuk proteksi diri dan keluarga jika suatu saat memerlukan penanganan medis,” ujar Rasni.
Rasni sangat mendukung dan mengapresiasi keberadaan Program JKN-KIS, karena baginya program ini bukan hanya sekedar program yang memliki tujuan mulia, melainkan merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada rakyatnya dalam bentuk jaminan kesehatan.
Salah satu manfaat Program JKN-KIS yang sangat membantu masyarakat, khususnya para ibu adalah kemudahan saat persalinan tanpa mengeluarkan biaya.
Rasni memiliki pengalaman berharga yang sempat ia lewati dengan JKN-KIS adalah saat ia melahirkan anak keduanya melalui proses sectio caesarea (SC).
Dikarenakan keadaan yang tidak memungkinkan dirinya untuk melahirkan secara normal, dokter pun memberikannya rujukan untuk melahirkan melalui proses SC.
Melahirkan melalui proses SC tentu saja memerlukan biaya jauh lebih besar dibandingkan jika melahirkan melalui proses normal, apalagi bagi Rasni yang hanya seorang petugas kebersihan.
“Terima kasih JKN-KIS, beruntungnya kami memiliki JKN-KIS serta pelayanan yang saya terima sangat memuaskan mulai dari proses SC, menjalani rawat inap hingga diperbolehkan pulang dan semua biaya dijamin penuh Program JKN-KIS,” jelas Rasni. (*).