TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Rumah yang senderannya jebol di perumahan Bumi Damai Indah Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, Mengwi Badung itu ternyata sudah dihuni dari tahun 2000.
Pemilik rumah Komang Artawan mengakui jika rumah tersebut dihuni oleh keluarga kecilnya dari dulu.
Setiap pagi Artawan setiap hari ke pasar untuk membuka warungnya.
Bahkan sekitar pukul 08.00 wita dirinya pulang dan digantikan oleh sang istri untuk berjualan lontong.
Dirinya pun tak menyangka akan adanya bencana alam yang membuat lahan pekarangan serta tempat suci atau merajannya amblas.
Kendati demikian dirinya mengaku, jebolnya senderan rumahnya tersebut akibat penopang senderan rumahnya dibongkar untuk dibangun senderan baru yang merupakan proyek pemkab Badung.
Sayangnya sebelum di bangun senderan baru rumahnya sudah duluan amblas ke sungai.
Dirinya bersyukur tidak ada korban jiwa, hanya saja istri kesayangannya sedikit syok.
Bahkan sang istri akunya dititipkan di rumah saudaranya di wilayah Canggu.
“Istri saya titip karena dia punya penyakit jantung. Saya takut terjadi apa-apa, takut sakit jantungnya kumat,” ucapnya saat ditemui Tribun Bali Jumat 5 Maret 2021.
Kendati demikian, pria asli Jalan Gajah Mada Buleleng Singaraja itu mengaku, sebelum dihuni rumah tersebut sempat dikontrakkan sebentar.
Setelah dikontrakan barulah dirinya menempati rumah tersebut.
Artawan juga mengakui, sebelumnya sekitar tahun 2000 senderan rumahnya tersebut sudah pernah diperbaiki. Bahkan dalam perbaikannya dirinya menghabiskan batu sebanyak 7 truk.
“Sudah 20 tahun lebih lamanya senderan awal itu. Meski sekarang diperbaiki senderannya, namun yang kami sayangkan kan merajannya amblas semua,” ungkapnya
Dengan adanya bencana alam tersebut, dirinya memperkirakan mengalami kerugian ratusan juta lebih.