Bahkan akunya senderan yang jebol panjangnya 15 meter dengan tinggi kurang lebih 4 meter.
“Dulu saat dikontrakan tidak seperti ini, saat dihuni ada perbaikan sedikit-sedikit,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memberikan komentar lebih banyak lantaran sibuk memastikan longsor tersebut.
Namun dari pantauan di lokasi terlihat senderan akan diperbaiki secara langsung oleh proyek yang mengerjakan senderan di sempadan sungai tersebut.
Bahkan terlihat dua alat berat diturunkan ke sungai, untuk membersihkan bongkahan senderan yang menutupi jalannya air di aliran sungai.
Di sisi lain beberapa buruh proyek juga terlihat mengangkat bahan material seperti batu dan pasir. Bahan material itu nantinya akan digunakan untuk memperbaiki senderan yang jebol tersebut.
“Saya disini diam bersama istri dan anak saya. Namun saya sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah terkait amblasnya merajan saya,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui pemerintah dari tim PUPR dan BPBD Badung serta perangkat desa sudah melakukan pengecekan ke lokasi.
“Sebenarnya kemarin kalau tidak hujan, ruas rumahnya tersebut sudah dilakukan penyenderan. Namu karena hujan buruh proyek pun berhenti bekerja,” ucapnya sembari mengatakan penopang senderan saya dibongkar rencananya akan disender langi untuk menahan senderan saya yang dulu. (*)