Bahkan sekitar pukul 08.00 wita dirinya pulang dan digantikan oleh sang istri untuk berjualan lontong.
Dirinya pun tak menyangka akan adanya bencana alam yang membuat lahan pekarangan serta tempat suci atau merajannya amblas.
Ia mengaku, jebolnya senderan rumahnya tersebut akibat penopang senderan rumahnya dibongkar untuk dibangun senderan baru yang merupakan proyek Pemkab Badung.
Sayangnya sebelum dibangun senderan baru rumahnya sudah duluan amblas ke sungai.
Dirinya bersyukur tidak ada korban jiwa, hanya saja istrinya yang memiliki penyakit jantung sedikit syok.
Bahkan sang istri akunya dititipkan di rumah saudaranya di wilayah Canggu.
“Istri saya titip karena dia punya penyakit jantung. Saya takut terjadi apa-apa, takut sakit jantungnya kumat,” ucapnya saat ditemui Tribun Bali Jumat 5 Maret 2021.
Pria asli Jalan Gajah Mada Buleleng Singaraja itu mengaku, sebelum dihuni rumah tersebut sempat dikontrakkan sebentar.
Setelah dikontrakkan barulah dirinya menempati rumah tersebut.
Artawan juga mengakui, sebelumnya sekitar tahun 2000 senderan rumahnya tersebut sudah pernah diperbaiki.
Perbaikannya menghabiskan batu sebanyak 7 truk.
“Sudah 20 tahun lebih lamanya senderan awal itu. Meski sekarang diperbaiki senderannya, namun yang kami sayangkan kan merajan-nya amblas semua,” ungkapnya
Dengan adanya bencana alam tersebut, dirinya memperkirakan mengalami kerugian ratusan juta lebih.
Senderan yang jebol panjangnya 15 meter dengan tinggi kurang lebih 4 meter.
“Dulu saat dikontrakkan tidak seperti ini, saat dihuni ada perbaikan sedikit-sedikit,” jelasnya.