Kerajaan Inggris

Pengakuan Meghan Markle yang Sangat Jujur Dianggap Lebih Berbahaya Dibandingkan Putri Diana

Editor: DionDBPutra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangeran Harry (kiri) dan Meghan (kanan), Duke and Duchess of Sussex, saat tiba di perayaan Commonwealth Service di Westminster Abbey, London, Inggris, 9 Maret 2020.

TRIBUN-BALI.COM, LONDON - Kontroversi mengenai keluarga Kerajaan Ingggris masih terus bergulir pascawawancara eksklusif Meghan Markle dengan Oprah Winfrey.

Pengakuan Meghan, istri Pangeran Harry yang sangat jujur dalam wawancara dengan Oprah diangap lebih berbahaya bagi Kerajaan Inggris daripada wawancara Putri Diana dengan Martin Bashir BBC tahun 1995.

Pada tahun 1995, Wawancara Putri Diana kala itu mendorong krisis monarki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan.

Mengutip laporan CNN hari Senin 8 Maret 2021, pengakuan Meghan Markle yang bergelar Duchess of Sussex, berpotensi lebih menggemparkan ketimbang Putri Wales.

Baca juga: Kontroversi Meghan Markle, Menikahi Pangeran Harry Diam-diam dan Tuding Kerajaan Inggris Bohong

Baca juga: Terkini Pangeran Harry dan Meghan Markle Resmi Keluar dari Kerajaan Inggris, Istana: Semua Sedih

Sebab pengakuan Meghan berkaitan dengan isu rasialisme yang lebih sulit direspons Kerajaan Inggris.

Pangeran Harry memberitahu Oprah dalam wawancara itu, "Apa yang saya lihat sejarah terulang lagi, tapi mungkin jauh lebih berbahaya karena kali ini menambahkan soal ras."

Bagi Meghan Markle, perasaan kesepian dan terisolasi di balik tembok Kerajaan membuatnya sempat berpikir untuk bunuh diri. Situasi diperparah ketika ia hamil tua, ia diberitahu bahwa bayi mereka tidak akan diberi gelar pangeran.

Tidak mendapat gelar itu artinya tidak mendapatkan keamanan sebagai anggota Kerajaan Inggris. "Oke, dia (putranya) harus aman," ujar Meghan.

"Jika Anda mengatakan gelar akan mempengaruhi perlindungan mereka, maka kami belum menciptakan itu di sekitar kami, dalam hal clickbait dan tabloid fodder," katanya.

"Anda telah membiarkan itu terjadi, yang berarti putra kami harus aman," tandasnya.

Meghan Markle mengungkapkan bahwa dalam Kerajaan Inggris ada "kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya (putranya) ketika lahir".

Dengan perasaan terkejut, Oprah mendesak Meghan, yang menjelaskan suaminya Pangeran Harry telah beberapa kali terlibat percakapan dengan sejumlah anggota kerajaan yang tidak disebutkan namanya.

"Sungguh sulit untuk melihat percakapan yang terkotak-kotak," kata Meghan.

Oprah bertanya lagi, "jika dia (putranya) terlalu (berkulit) coklat, apa masalahnya?" Namun, Meghan tidak menjelaskan lebih jauh.

"Namun, jika Anda berpendapat demikian, saya pikir itu terasa cukup aman, yang sangat sulit untuk dipahami," imbuhnya.

Pangeran Harry enggan menguraikan secara spesifik percakapan tersebut, kemudian selama wawancara ia hanya menambahkan bahwa "saat itu, suasana (percakapan) canggung. Saya sedikit terkejut".

Meghan Markle dan Pangeran Harry dalam acara bincang-bincang bersama Oprah Winfrey. (Cuplikan)

Duke itu mengatakan sesungguhnya obrolan rasial itu bukan kali pertama terjadi, tapi telah disinggung sejak awal. "Ada beberapa tanda sangat jelas sebelum kami menikah, bahkan sebelum kami menikah," kata Pangeran Harry.

CNN telah meminta tanggapan dari pihak Kerajaan Inggris perihal pernyataan Meghan dan Harry, tapi belum ada balasan hingga berita tersebut terbit.

Namun sejauh ini, penyataan apapun dari Kerajaan Inggris akan dipandang oleh banyak orang sebagai tanggapan atas tuduhan rasisme institusional.

Perusahaan

Dalam wawancara Meghan dan Harry dengan Oprah, Duchess of Sussex pun menyebut keluarga Kerajaan Inggris sebagai "The Firm" (perusahaan).

Meghan menggunakan istilah itu ketika dia berkata: "Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap setelah semua ini, kami masih diam jika ada peran aktif The Firm berperan dalam mengumbar kepalsuan tentang kami (Meghan dan Pangeran Harry)."

Bagian wawancara ini terjadi sebelum Harry bergabung dengan Meghan, ketika pembawa acara Oprah Winfrey berbicara kepada Duchess sendirian.

Wawancara ini disiarkan setelah Istana Buckingham Inggris mengonfirmasi akan menyelidiki klaim yang dilaporkan pada Selasa 2 Maret 2021, tentang intimidasi di Kensington Palace, kediaman pasangan tersebut.

Sebuah pernyataan pada hari Rabu 3 Maret 2021 mengatakan: "Dengan demikian tim sumber daya manusia kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel (intimidasi)."

Melansir The independent hari Senin 8 Maret 2021, Meghan telah membantah klaim itu dan berkata bahwa dia sedih mendengar tuduhan tersebut.

Apa yang dimaksud dengan The Firm? The Firm menurut literaturnya diartikan sebagai "sebuah organisasi yang menjual atau memproduksi sesuatu atau yang menyediakan layanan yang dibayar orang."

Keluarga kerajaan Inggris ternyata telah lama diberi gelar yang ambigu ini oleh media.

Pada tahun 2005, penulis Biografi Keluarga Kerajaan Penny Juror menerbitkan sebuah buku berjudul The Firm: The Trigled Life of the House of Windsor.

Buku ini meneliti bagaimana keluarga kerajaan beroperasi sebagai entitas bisnis. Juror mengklaim Pangeran Philip juga sudah memberi keluarganya sebagai The Firm.

Bahkan sebutan itu digunakannya ketika dia pertama kali menikahi Elizabeth, dan bergabung dengan Royals Inggris. "House of Windsor (keluarga Kerajaan Inggris) adalah bisnis besar.

Meskipun satu, “perusahaan ini” lebih punya banyak gejolak daripada pasar saham,” menurut buku tersebut. Pangeran Philip juga menyebut “perusahaan” itu termasuk semua eksekutif kerajaan dan kerabat kuat mereka.

Kelompok itu akan melakukan segala upaya untuk menghindari sedikit skandal yang dapat mengurangi reputasi bisnis keluarga. Keluarga Kerajaan Inggris memang memiliki sejumlah besar kekuatan keuangan.

Tahun 2019, majalah Forbes memperkirakan kekayaan bersih Ratu setara dengan 500 juta dolar AS (Rp 7,2 triliun).

Di masa lalu, Putri Diana, istri Pangeran Charles, ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry, juga merujuk keluarga kerajaan Inggris hanya merupakan bisnis.

Dalam sebuah wawancara yang dia jelaskan: "Hari saat aku berjalan menyusuri lorong di Katedral St Paul, aku merasa kepribadianku diambil dari saya, dan saya diambil alih oleh mesin kerajaan"

Istilah ini juga telah digunakan dalam budaya populer untuk menggambarkan keluarga monarki itu.

Pada 2010, film yang dinominasikan Oscar, The King’s Speech, menggambarkan tokoh Raja George VI yang dimainkan Colin Firth, mengatakan: "Kami bukan keluarga, kami sebuah perusahaan."

Sebuah film dokumenter tentang keluarga tersebut BBC ditayangkan pada 2007-2008, juga secara terang-terangan memberinya label “Inside The Firm”.

Siapa yang termasuk dalam perusahaan? Selama ini istilah tersebut seharusnya digunakan oleh keluarga kerajaan dalam lingkup internal kerajaan, tidak pernah digunakan untuk umum. Jadi penggunaan istilah itu oleh Meghan mendapat sorotan.

Tahun lalu, Mirror melaporkan Sang Ratu telah membentuk "perusahaan baru." Isinya terdiri dari delapan orang Royals (termasuk dirinya sendiri) yang akan melakukan penampilan publik.

Grup ini, yang meliputi William dan Kate, Charles dan Camilla, Pangeran Edward dan Sophie, Countess of Wessex dan Princess Anne.

Kelompok ini tidak menyertakan Pangeran Andrew yang melangkah mundur dari perannya setelah wawancara BBC Newsnight.

Juga tidak termasuk Pangeran Philip, yang pensiun dari tugas kerajaan pada 2017, dan Harry dan Meghan yang telah mengumumkan melangkah mundur dari tugas kerajaan.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Pengakuan Meghan Markle Berpotensi Lebih Berbahaya Dibanding Putri Diana bagi Kerajaan Inggris

Berita Terkini