Kerajaan Inggris

Ratu Elizabeth Sedih Dengar Pengakuan Meghan Markle Soal Masalah Rasial Terhadap Cicitnya

Editor: DionDBPutra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratu Elizabeth mengatakan keluarga Kerajaan Inggris sedih mendengar pengalaman sulit yang dialami cucunya Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle.

TRIBUN-BALI.COM, LONDON - Ratu Elizabeth II sedih mendengar pengakuan Meghan Markle tentang sikap rasialisme terhadap cicitnya Archie.

Ratu Elizabeth melalui Istana Buckingham mengatakan, keluarga Kerajaan Inggris sedih mendengar pengalaman sulit yang dialami cucunya Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle.

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa 9 Maret 2021, Ratu Elizabeth II berjanji menangani masalah rasial tentang putra mereka bersama anggota keluarga kerajaan secara pribadi.

Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah Winfrey yang disiarkan di televisi AS hari Minggu 7 Maret 2021, menuduh keluarga kerajaan Inggris mencemaskan tentang seberapa gelap kulit putra mereka, Archie.

Baca juga: Ayah Meghan Sebut Putrinya Membesar-besarkan Soal Rasialisme di Keluarga Kerajaan Inggris

Baca juga: Pengakuan Meghan Markle yang Sangat Jujur Dianggap Lebih Berbahaya Dibandingkan Putri Diana

Meghan juga mengatakan keluarga Kerajaan Inggris mengabaikan permohonan bantuannya, ketika ia dalam kondisi terguncang dan berniat bunuh diri.

"Seluruh keluarga sedih mengetahui beratnya tantangan di beberapa tahun terkahir Harry dan Meghan," kata Istana Buckingham dalam pernyataan yang dikelaurkan atas nama Ratu Elizabeth II.

"Isu yang diangkat, khususnya soal rasial, menjadi keprihatinan. Sementara, beberapa ingatan mungkin berbeda, ingatan itu akan ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi," demikian pernyataan itu.

"Harry, Meghan, dan Archie akan selalu menjadi anggota keluarga yang sangat dicintai," kata Ratu Elizabeth II.

Cerita Meghan dan Harry dalam wawancara TV membawa Kerajaan Inggris dalam krisis besar sejak meninggalnya mendiang ibu Harry, Putri Diana pada 1997, ketika keluarganya yang dipimpin Ratu Elizabeth secara luas dikritik karena terlalu lambat untuk merespons.

Seorang sumber kerajaan mengatakan Istana menganggap ini masalah keluarga dan para bangsawan harus diberi kesempatan untuk membahas masalah yang diangkat secara pribadi sebagai sebuah keluarga.

Sumber tersebut menambahkan bahwa mereka perlu mempertimbangkan tanggapan dengan hati-hati sebelum dikeluarkan, dan itu juga memungkinkan orang-orang di Inggris untuk menonton wawancara terlebih dahulu, jika mereka mau.

Dalam pertunjukan selama dua jam itu, Pangeran Harry mengatakan ayahnya, pewaris takhta, Pangeran Charles, telah mengecewakannya dan bahwa dia merasa terjebak dalam kehidupan kerajaannya.

Ayah Meghan Tidak Percaya 

Pernyataan mengejutkan datang dari Thomas Markle, ayah istri Pangeran Harry Meghan Markle.

Kepada media ITV hari Selasa 9 Maret 2021, Thomas Markle mengatakan dia tidak percaya cerita putrinya itu dalam wawancara dengan Oprah Winfrey.

Thomas menilai Meghan telah memmbesar-besarkan masalah rasialisme di keluarga Kerajaan Inggris.

Menurut Thomas, obrolan dua jam antara Pangeran Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey terlalu berlebihan.

Baca juga: Kontroversi Meghan Markle, Menikahi Pangeran Harry Diam-diam dan Tuding Kerajaan Inggris Bohong

Dia tidak yakin ada anggota keluarga kerajaan Inggris yang mengajukan pertanyaan konyol tentang warna kulit cucunya Archie saat lahir.

Thomas Markle, mantan direktur tata cahaya pemenang Emmy berusia 76 tahun itu diwawancarai di rumahnya di Meksiko.

Dia diwawancarai Piers Morgan, kritikus Meghan yang paling keras dan mantan editor sebuah tabloid.

"Mereka (Harry dan Meghan) terlalu berlebihan dengan cerita-cerita ini ke Oprah dan seharusnya menunggu, mengingat usia ratu dan (Pangeran) Philip," katanya tentang acara CBS yang disiarkan pada hari Minggu 7 Maret 2021.

Nenek Pangeran Harry, Ratu Elizabeth II kini berusia 94 tahun dan suaminya, Pangeran Philip (99) sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit jantung.

Thomas Markle tidak percaya dengan cerita Harry dan Meghan, yang berkata ada anggota keluarga kerajaan anonim bertanya seberapa gelap kulit bayi mereka nantinya.

"Semua tentang warna dan seberapa gelap bayinya itu omong kosong," kata Thomas Markle yang berkulit putih dan menikahi ibu Meghan yang berkulit hitam.

"Saya menebak dan berharap itu hanya pertanyaan konyol dari seseorang. Saya tidak merasa keluarga Kerajaan Inggris itu rasialis," ujarnya dikutip dari AFP.

Thomas Markle pun kesal dengan pengakuan Meghan uang ingin bunuh diri setelah menjadi keluarga kerajaan tahun 2018.

"Seandainya saya tahu dia punya masalah psikologis, saya akan selalu ada untuknya," katanya.

Namun, dia juga mengklaim Meghan tidak dekat dengan keluarganya di Amerika Serikat (AS) dan tidak punya siapa-siapa untuk dihubungi.

Thomas Markle berpisah dari ibu Meghan, Doria Ragland, ketika si anak gadis masih muda.

Ragland sempat hadir di pesta pernikahan Meghan di Kastil Windsor dan minum teh dengan ratu, tetapi Meghan putus kontak dengan Thomas tak lama kemudian.

Thomas Markle tidak datang ke acara itu karena akan operasi jantung. "Mereka tidak peduli jika saya mati," katanya seraya berkata ingin bertemu Meghan, Harry, dan Archie yang sekarang tinggal di California setelah keluar dari tugas-tugas Kerajaan Inggris.

Diberitakan Tribun Bali sebelumnya, kontroversi mengenai keluarga Kerajaan Ingggris masih terus bergulir pascawawancara eksklusif Meghan Markle dengan Oprah Winfrey.

Pengakuan Meghan, istri Pangeran Harry yang sangat jujur dalam wawancara dengan Oprah diangap lebih berbahaya bagi Kerajaan Inggris daripada wawancara Putri Diana dengan Martin Bashir BBC tahun 1995.

Pada tahun 1995, Wawancara Putri Diana kala itu mendorong krisis monarki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan.

Mengutip laporan CNN hari Senin 8 Maret 2021, pengakuan Meghan Markle yang bergelar Duchess of Sussex, berpotensi lebih menggemparkan ketimbang Putri Wales.

Sebab pengakuan Meghan berkaitan dengan isu rasialisme yang lebih sulit direspons Kerajaan Inggris.

Pangeran Harry memberitahu Oprah dalam wawancara itu, "Apa yang saya lihat sejarah terulang lagi, tapi mungkin jauh lebih berbahaya karena kali ini menambahkan soal ras."

Bagi Meghan Markle, perasaan kesepian dan terisolasi di balik tembok Kerajaan membuatnya sempat berpikir untuk bunuh diri. Situasi diperparah ketika ia hamil tua, ia diberitahu bahwa bayi mereka tidak akan diberi gelar pangeran.

Tidak mendapat gelar itu artinya tidak mendapatkan keamanan sebagai anggota Kerajaan Inggris. "Oke, dia (putranya) harus aman," ujar Meghan.

"Jika Anda mengatakan gelar akan mempengaruhi perlindungan mereka, maka kami belum menciptakan itu di sekitar kami, dalam hal clickbait dan tabloid fodder," katanya.

"Anda telah membiarkan itu terjadi, yang berarti putra kami harus aman," tandasnya.

Meghan Markle mengungkapkan bahwa dalam Kerajaan Inggris ada "kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya (putranya) ketika lahir".

Dengan perasaan terkejut, Oprah mendesak Meghan, yang menjelaskan suaminya Pangeran Harry telah beberapa kali terlibat percakapan dengan sejumlah anggota kerajaan yang tidak disebutkan namanya.

"Sungguh sulit untuk melihat percakapan yang terkotak-kotak," kata Meghan.

Oprah bertanya lagi, "jika dia (putranya) terlalu (berkulit) coklat, apa masalahnya?" Namun, Meghan tidak menjelaskan lebih jauh.

"Namun, jika Anda berpendapat demikian, saya pikir itu terasa cukup aman, yang sangat sulit untuk dipahami," imbuhnya.

Pangeran Harry enggan menguraikan secara spesifik percakapan tersebut, kemudian selama wawancara ia hanya menambahkan bahwa "saat itu, suasana (percakapan) canggung. Saya sedikit terkejut".

Duke itu mengatakan sesungguhnya obrolan rasial itu bukan kali pertama terjadi, tapi telah disinggung sejak awal. "Ada beberapa tanda sangat jelas sebelum kami menikah, bahkan sebelum kami menikah," kata Pangeran Harry.

CNN telah meminta tanggapan dari pihak Kerajaan Inggris perihal pernyataan Meghan dan Harry, tapi belum ada balasan hingga berita tersebut terbit.

Namun sejauh ini, penyataan apapun dari Kerajaan Inggris akan dipandang oleh banyak orang sebagai tanggapan atas tuduhan rasisme institusional.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Ratu Elizabeth II Sedih Dengar Pengalaman Rasial Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle


Berita Terkini