Corona di Bali

Apakah Vaksin Sinovac Menjamin Seseorang Terbebas dari Covid-19? Berikut Penjelasan dr. Fajar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr.dr.I.B.G. Fajar Manuaba, SpOG, MARS selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Wilayah Bali.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Saat ini Provinsi Bali sedang mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk memutus mata rantai Covid-19.

Setelah menyasar tenaga kesehatan dan lansia, saat ini vaksin juga tengah menyasar masyarakat yang bekerja di bagian pelayanan publik. 

Banyak masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis pertama, bahkan ada yang sudah tuntas pada dosis kedua.

Lalu apakah dengan divaksin, akan menjamin tubuh kita bebas dari infeksi Covid-19?

Dr.dr.I.B.G. Fajar Manuaba, SpOG, MARS selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Wilayah Bali berikan tanggapan terkait hal tersebut. 

Baca juga: Terawan Akhirnya Bicara Dan Tanggapi Soal Vaksin Covid-19 Nusantara, Sebut Sangat Aman 

Baca juga: Tiga Wilayah di Bali Jadi Zona Hijau, Vaksinasi Prioritas di Sanur, Ubud, Nusa Dua

Baca juga: 4.592 Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan di Jembrana Bali

Sebelumnya, ia telah melakukan uji coba dengan data ilmiah yang ia sebut dengan Arisan Antibodi Covid-19.

Dalam uji coba tersebut membuktikan bahwa setelah divaksin Covid-19, seseorang dapat terjangkit Covid-19 lagi, apabila tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar. 

"Kadar antibodi yang efektif untuk kebal dari Covid-19 belum ditetapkan. Ada yang mengatakan di atas 10 U/ml ada juga menyatakan 3 kali 0,8 U/ml."

"Di atas 0,8 U/ml kalau dites rapid maka hasilnya positif."

"Namun ketika kadar antibodi Covid-19 sudah di atas 132 U/ml sudah sepantasnya yang bersangkutan bisa menjadi donor plasma konvalesen."

"Dengan donor plasma konvalesen bisa mepunia atau berderma pada mereka yang memerlukan, apalagi plasmanya juga dapat disimpan," ungkapnya. 

Baca juga: Rentan Terpapar Covid-19 Saat Layani Umat, 250 Sulinggih di Klungkung Diusulkan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Sanur Akan Jadi Kawasan Zona Hijau, Pemkot Denpasar Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 di Sanur

Baca juga: Sering Berinteraksi dengan Masyarakat, Anggota Polres Gianyar Laksanakan Vaksinasi Covid-19

Kondisi yang sama juga pihaknya temui pada mereka yang minta saran ketika pasca Covid-19 atau sering disebut penyintas Covid.

Untuk berjaga-jaga kami selalu sarankan untuk cek antibodi pasca keluar dari rumah sakit.

Ternyata hasilnya juga beda-beda dari data yang saya tahu berkisar 35 sampai di atas > 250 U/ml. 

Artinya respons tubuh penyitas untuk membentuk antibodi berbeda-beda dengan kondisi pada mereka yang telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

Memang data yang pihaknya miliki belum banyak dan proses penelitian masih berlanjut namun ada beberapa hal yang akan dicatat oleh pihaknya. 

"Proses vaksinasi wajib digalakkan dan terbukti mampu membentuk antibodi walaupun kadarnya amat berbeda-beda tergantung respon tubuh individu."

"Penyintas Covid-19 berbeda-beda kemampuannya dalam membentuk antibodi jadi tidak semua otomatis kebal. Ini menjawab kenapa ada Penyitas Covid-19 berulang kena Covid-19," lanjutnya. 

Ia juga turut mengimbau, tetap laksanakan 5M dan Protokol Kesehatan sesuai anjuran Pemerintah dan terus dilanjutkan sampai kekebalan kumunitas (herd immunity) tercapai.

Sekaligus pandemi dinyatakan berakhir.

Antibodi harus diternak bukan dibiarkan tumbuh sendiri, wajib mereka yang pasca vaksinasi ataupun penyitas Covid-19 tetap menjaga gaya hidup, nutrisi, olahraga, dan cukup istirahat. (*) 

Berita Terkini