Sehingga diharapkan akhir Maret atau maksimal sampai April 2021 ini semua sudah divaksinasi.
"Artinya ketika masyarakat pariwisata dan sebagian besar dari masyarakat Bali sudah tervaksin. Saya rasa situasi sudah jauh lebih aman," katanya.
"Jadi kalau sudah aman ini kan pasti pemerintah melakukan effort untuk membuka Bali," sebutnya.
Baca juga: UPDATE: Meski 3 Wilayah Bakal Zona Hijau, Menkes Sebut Bali Baru Terima Kunjungan Wisman April 2022
Walau nanti semua telah mendapat vaksin, protokol kesehatan tetap harus dijalankan di lapangan.
Sehingga keraguan selama ini, yang membuat tidak ada yang datang ke Bali perlahan akan sirna.
Dengan begitu, dia berharap turis asing berani datang dan berwisata ke Bali.
"Jadi tidak ada alasan pemerintah untuk tidak membuka," tegasnya.
"Justru sebagai pelaku pariwisata, kami berharap pariwisata Bali bisa dibuka April atau Mei ini. Dengan membuat zonasi yang aman," imbuhnya.
Apakah pembukaan Bali secara internasional tidak bisa dipercepat, mengingat perekonomian Bali saat ini terpuruk?
Menkes Budi Gunadi memahami masyararakat Bali, sangat mengandalkan kunjungan wisatawan internasional.
Namun demikian, dalam pembukaan ini, pihaknya tidak hanya berbicara 'secepatnya'.
"Saya mengerti. Tapi yang kita inginkan bukan hanya secepat-cepatnya, tatapi juga sebaik-baiknya, sehingga mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional. Sehingga Bali adalah satu-satunya daerah pariwisata di dunia yang protokol kesehatanya baik," kata Menkes Budi Gunadi.
"Karena itu, persiapannya harus matang. Dan harus melibatkan institusi internasional, seperti WHO dan Unicef. Supaya benar-benar diakui secara internasional," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Nusa Dua, Sanur, dan Ubud Bakal Jadi Zona Hijau, Dibuka 15 Maret Setelah Nyepi 2021
Saat ini, kata dia, pihaknya sudah akan memulai tahapan terkait green zone covid-19 tersebut.
"Kita akan segera mulai. Saya sudah menghadap pak gubernur. Siap-siap menjadikan Bali turis destination yang paling sehat. Ini butuh waktu," ujarnya.