TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Pemerintah Provinsi Bali terus berikhtiar untuk membuka pariwisata dimulai dengan menjadikan zona hijau pada tiga wilayah, yakni Nusa Dua di Kabupaten Badung, Sanur Denpasar, dan Ubud Kabupaten Gianyar.
"Sesuai rencana pemerintah membuka sektor pariwisata maka dipilihlah tiga tempat tersebut untuk menjadi zona hijau. Sementara sisanya akan dibuka secara bertahap," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, Jumat 12 Maret 2021.
Ketiga wilayah tersebut menjadi proyek percontohan untuk pembukaan pariwisata Bali.
Jika berhasil, maka akan dicoba di daerah lainnya. Ketiga wilayah tersebut akan dibuka pada Senin 15 Maret 2021. "Ini menjadi sebuah proyek contoh. Nanti kalau sudah ada hasil akan dicoba juga ke tempat wisata lainnya. Setelah Nyepi 2021 akan kita mulai buka zona hijau pada tiga tempat itu,” ujarnya.
Meski begitu, pelaku pariwisata di Bali tampaknya perlu menunggu setahun lagi untuk menerima kunjungan wisatawan asing (wisman).
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya merancang pembukaan Bali untuk wisatawan internasional pada bulan April tahun 2022.
Menurut Menkes Budi Gunadi, bulan April 2022 merupakan waktu paling tepat membuka Bali bagi wisatawan asing.
“Sebab Kementerian Kesehatan ingin supaya Bali mendapat kepercayaan internasional dalam penanganan Covid-19,” ujarnya saat ditemui di Bebek Tepi Sawah, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 12 Maret 2021 siang.
Saat ini Kemenkes baru membuat pilot proyek untuk Ubud dan dua lokasi lainnya, yaitu Nusa Dua di Kabupaten Badung, dan Sanur di Kota Denpasar.
Menkes memahami menunggu setahun lagi tentunya sangat berat bagi pelaku pariwisata di Bali dan berdampak pada perekonomian Bali yang sepenuhnya bergantung pada pariwisata.
Namun demikian, untuk membuka kunjungan wisatawan asing ke Bali, pemerintah tidak hanya berbicara secepatnya.
Baca juga: Wisatawan Asing Baru Rencana Dibuka April 2022, Reaksi PHRI; Kondisi di Bali Sudah Berdarah-darah
"Saya mengerti. Tapi yang kita inginkan bukan hanya secepat-cepatnya, tetapi juga sebaik-baiknya sehingga mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional. Bali harus menjadi daerah pariwisata di dunia yang protokol kesehatanya baik," tegasnya.
Karena itu, kata Menkes, persiapan yang dilakukan untuk membuka pintu internasional harus matang.
“Dan, harus melibatkan institusi internasional seperti WHO dan Unicef. Supaya benar-benar diakui secara internasional," ujarnya.
Tiga Tahap
Sebelumnya pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan telah merancang skema re-opening zona hijau atau green zone Ubud dan Nusa Dua.