Adapun anak dari Komang Ayu Ardani, I Putu Kevin Ramansa, selamat dari peristiwa nahas ini.
Tiga tahun lalu, sekitar Juni 2017, dua pengendara juga jatuh ke bawah jembatan.
Satu korban meninggal dunia di tempat, karena terbentur bebatuan andesit yang terdapat di dasar jembatan.
Sementara korban satunya lagi selamat, karena tersangkut di pepohonan.
Baca Juga: Kisah Bocah 9 Tahun Selamat Saat Jatuh di Jembatan Sungai Petanu, Kevin Berpegangan Kayu di Jurang
Baca Juga: Kesaksian Warga Soal Jembatan Laplapan Tenget Gianyar Bali, Made Cakra: Setiap Tahun Ada Musibah
Sudah dari sejak lama warga setempat mengeluhkan kondisi jembatan yang memprihatinkan dan membahayakan ini.
Menurut tokoh masyarakat di Banjar Laplapan, I Ketut Karda, jembatan ini sudah tidak layak pakai. Alasannya, usianya tua karena dibuat tahun 1978.
Struktur dan material jembatan pun tidak melalui kajian. Dibuat secara gotong-royong oleh masyarakat.
Barometer pembuatannya hanya untuk pejalan kaki.
Sementara, saat ini setiap menit dilalui sepeda motor dan mobil.
Saat dikonfirmasi Tribun-Bali.com, Jumat 19 Maret 2021, Kepala Dinas PUPR Gianyar, Wayan Karya, mengaku sudah menerima sejumlah informasi terkait kondisi jembatan tersebut.
Saat ini pihaknya telah menurunkan Bagian Bina Marga untuk melakukan kajian untuk mengetahui penanganan apa yang harus dilakukan, serta mengkalkulasi biaya yang dibutuhkan.
"Sudah saya perintahkan Bidang Bina Marga untuk meninjau situasi di lapangan. Nanti hasilnya seperti apa, akan segera kita tindaklanjuti," janjinya. (*)