"Pagi sampai sore hari ini, masih nihil. Meskipun beberapa lokasi yang kita curigai sudah ditelusuri, tapi masih belum ada tanda (lokasi korban)," ujar I Kadek Adi Yudhana, Senin 22 Maret 2021.
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Bali, Ditsamapta Polda Bali, BPBD Kabupaten Gianyar, Polres Gianyar, Balawista, SAI Rescue, PMI Kabupaten Gianyar dan masyarakat sekitar.
Bahkan juga sudah menelusuri beberapa lokasi atau titik yang dicurigai, namun setelah dilakukan pencarian lebih dekat ke titik tersebut tim masih belum berhasil menemukan.
"Kita sudah lanjutkan pencarian sesuai rencana. Dalam hal ini, kita curigai tadi pas sisir ada bau bangkai dan sampah, sudah kita sisir habis namun nihil," tambahnya.
"Lokasi yang kita sisir dan dicurigai tersebut masih berlokasi di dekat Goa Gajah, Gianyar," terang I Kadek Adi Yudhana selaku Dantim Basarnas Bali.
Sementara itu dalam keterangannya kepada Tribun Bali, Kadek Adi mengatakan penyisiran yang dilakukan hari ini dan sebelumnya tidak hanya di aliran Sungai Petanu.
Namun di pinggiran Sungai Petanu yang memiliki struktur bebatuan dan memiliki medan ekstrim.
"Sudah, tidak cuman di air, di bebatuan dan di atas Sungai juga kita fokuskan. Soalnya bekas sampah (saat banjir bah) sampai agak tinggi, kita sudah cari namun nihil," lanjutnya.
Ditanya mengenai pencarian hingga malam hari, I Kadek Adi Yudhana menjelaskan jika pencarian dilakukan pada malam hari tentunya membuat resiko bagi tim yang melakukan pencarian.
Ia mengungkapkan jika pencarian dilakukan hingga malam hari, ditakutkan banjir bah bisa saja datang tiba-tiba mengingat di wilayah tersebut memiliki potensi curah hujan yang cukup tinggi.
"Kita fokuskan sampai jam 6 sore saja. Kalau sampai malam hari tentu beresiko, selain cuaca, jarak pandang juga terbatas.
Karena situasi kayak gini, tadi mendung tebal di hulu, kami putuskan naik karena takut air bah mendadak besar, demi safety kami.
Tidak bisa diprediksi (mengenai cuaca dan tinggi air bah), tergantung curah hujan di daerah atas. Mengingat jika turun hujan, air lebih banyak mengarah ke Sungai Petanu dan tidak terbagi ke aliran lainnya," pungkas I Kadek Adi Yudhana, Senin 22 Maret 2021.
Berita Terkait Tragedi di Jembatan Tukad Petanu