TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Dua orang warga Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, digigit anjing peliharaannya.
Dari pemeriksaan, anjing tersebut positif rabies.
Dua warga itu ialah Ni Komang Suryawati dan I Nyoman Artha (51).
Keduanya pun sudah diberikan VAR di Puskesmas Melaya.
Baca juga: Empat Warga Melaya Jembrana Bali Digigit Anjing Rabies, Pertama Kali Terjadi Saat Pandemi Tahun 2021
Baca juga: Enam HPR Dieliminasi Selektif Usai Terjadi Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Bali
Baca juga: Vaksin Rabies Gratis Serangkaian HUT ke-233 Kota Denpasar, Binatang Peliharaan Anda Sudah Divaksin?
Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, dr. I Made Widarsa mengatakan, jumlah korban gigitan dengan sampel otak anjing positif rabies sebanyak 2 orang.
Kedua korban sudah datang ke puskesmas untuk mendapatkan VAR 1.
Dan penanganan sudah dilakukan oleh tim medis kepada para korban.
“Kami juga melakukan vaksinasi untuk anjing di sekitar sana,” ucapnya, Kamis 25 Maret 2021.
Widarsa menyebut, untuk anjing yang menggigit pemiliknya itu diliarkan.
Sehingga kemungkinan saja sempat kontak dengan kasus yang pertama beberapa waktu lalu terjadi di Banjar Pangkung Dedari.
Sedangkan untuk hasil respon vaksinasi rabies emergency ada 51 ekor dan eliminasi selekti 12 ekor.
Anjing yang tereliminasi karena kulit rusak, liar dan ada yang diserahkan oleh pemilik.
“Kami lakukan selektif usai kejadian pada 21 Maret lalu. Banyak yang merupakan anjing liar kami eliminasi dan ada yang diserahkan oleh pemilik,” bebernya.
Enam HPR Dieliminasi Selektif Usai Terjadi Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Bali
Empat warga menjadi korban gigitan anjing rabies pada 6 Maret 2021 lalu.
Untuk mencegah meluasnya kasus gigitan anjing, maka dilakukan vaksinasi dan eliminasi selektif.
Vaksinasi dan eliminasi ini dilakukan oleh petugas Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana.
Kasi Keswan Kesmavet Pemkab Jembrana, IGNB Rai Mulyawan mengatakan, untuk mencegah meluasnya penularan maka pihaknya menggelar vaksinasi terhadap 22 ekor anjing.
Kemudian, enam dilakukan eliminasi selektif karena melakukan kontak langsung dengan anjing yang teridentifikasi rabies.
“Hari ini kami lakukan kegiatan eliminasi selektif dan emergency vaksinasi pasca rabies di dusun pangkung dedari desa melaya. Untuk hasil setelah sekian jam kita melakukan kegiatan pada hari ini itu ada 22 ekor HPR yang kita lakukan vaksinasi kemudian ada 6 ekor HPR yang kita eliminasi,” ucapnya Jumat 19 Maret 2021.
Menurut dia, enam ekor anjing yang dieliminasi ini sempat ada kontak dengan anjing yang positif rabies tersebu.
Kemudian, sampel otak akan dibawa ke balai besar Veteriner Denpasar.
Di sana akan dilakukan pengujian terkait anjing yang terjangkit rabies.
Ketika hasil sampel orak positif rabies, maka akan dilakukan eutanasia, atau memberikan vaksin anti rabies kepada anjing Milik warga lainnya.
“Untuk gigitan di Banjar Pangkung Dedari merupakan kasus pertama,” bebernya.(*).