Serba Serbi

Kisah Panglukatan Siwa Melahangge Bertaksu di Gianyar, Ada Warga Sulit Berjalan, Kembali Normal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung Dewa Siwa di Panglukatan Siwa Melahangge - Kisah Panglukatan Siwa Melahangge Bertaksu di Gianyar, Ada Warga Sulit Berjalan, Kembali Normal

Terlihat di lokasi juga sedang dibangun patung Dewa Siwa, yang letaknya pun tidak sembarangan.

Pemilihan lokasi peletakan patung ini, kata dia, melalui proses spiritual dengan mendatangkan tokoh spiritual lokal dan mancanegara.

“Ada turis dari Eropa, mendapatkan pawisik agar menata panglukatan tersebut, karena auranya yang luar biasa. Beberapa kali ia meditasi di sana, dan tidak mampu menembusnya,” jelas bendesa ini.

Pemilihan patung Dewa Siwa juga, sesuai dengan filosofi Hindu bahwa Dewa Siwa adalah dewa pelebur segala mala dan yang lainnya.

“Lokasinya juga di kawasan suci Pura Dalem,”sebutnya.

Kemudian masyarakat Hindu Bali juga memang sangat identik dengan ajaran Siwa Sidhanta.

Maka panglukatan di Bali selalu identik dengan Siwanya.

“Memang dari penerawangan banyak orang, tempat itu katanya malinggih Dewa Siwa untuk semedi,” katanya.

Lokasi ini baru ditata untuk umum, bukan tanpa alasan.

“Semuanya pasti sudah direncanakan yang di atas,” katanya.

Sejak beberapa tahun lalu, dibuat kegiatan festival air Suwat yang intinya ingin memuliakan air suci yang ada di panglukatan Siwa Malahangge tersebut.

“Waktu itu kami ingin mengangkat aura kesucian air itu dalam prosesi perang air,” sebutnya.

Setelah mendapat respon yang luar biasa, kemudian dikembangkan lagi dengan memperkenalkan Suwat Waterfall.

Kemudian pihaknya ingin lagi membangkitkan kesucian air di Tukad Melahangge tersebut.

Untuk keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.

Halaman
1234

Berita Terkini