Nyoman Rudiarka, yang juga Jero Kelih Dadia Dalem Tarukan, Kubu, mengatakan, pandemi Covid-19 yang merebak sejak setahun terakhir, tidak dipungkiri membuat daya beli masyarakat menurun.
Alhasil jumlah babi yang dipotong tahun ini juga berkurang.
“Kalau sebelumnya rutin, tiap Galungan dadia Dalem Tarukan nampah tiga ekor babi. Sekarang hanya dua ekor,” ucapnya.
Terpisah, Dadia Arya Wang Bang Penatih dan Tangkas Kori Agung memutuskan tidak mepatung pada Galungan ini.
Menurut Kelian Dadia Arya Wang Bang Penatih, I Wayan Sukadana, pihaknya tidak ingin memaksakan warga dadianya mepatung mengingat kondisi ekonomi yang menurun karena pandemi.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Bangli, I Wayan Sarma mengaku stok babi di Bangli jelang Galungan memang aman.
Namun dengan harga yang melambung tinggi, pihaknya uga tidak bisa mengintervensi pasar. (mit/mer).