Berita Jembrana

Guru & Tenaga Kependidikan Sudah Divaksin Covid-19, Bupati Jembrana Izinkan Pembelajaran Tatap Muka

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Guru dan Tenaga Kependidikan Sudah Divaksin, Bupati Jembrana Izinkan Pembelajaran Tatap Muka

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sudah mendapat izin dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Hal ini menimbang hampir seluruh guru dan tenaga di sekolah sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

Kemudian, sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan sudah lengkap di semua sekolah.

Hal ini disampaikan Kepala bidang pendidikan dasar, Dinas Pendidikan Jembrana, I Nyoman Wenten.

Baca juga: Soal Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Kepsek ke Siswinya, Kapolres Jembrana: Kami Masih Gelar Perkara

Wenten menyatakan, berdasarkan data sebanyak 2.542 orang guru maupun staf di sekolah, sudah 93 persen mendapat vaksin periode pertama.

Data tersebut berdasarkan hasil pendataan pada 7 April 2021 lalu.

Meskipun, tidak 100 persen dari 93 persen guru itu sudah mendapatkan dua dosis.

Namun, untuk yang sudah mendapatkan dua dosis sudah hampir 75 persen.

Sisanya 25 persen, sebagian besar sudah mendapat dosis pertama dan sebagian lagi belum.

“Karena jeda waktu vaksin antara vaksin pertama dan kedua sekitar 28 hari, maka jumlah yang sudah mendapat vaksin lengkap sebanyak 75 persen,” ucapnya Minggu 18 April 2021.

Menurut Wenten, pihaknya optimis menjalankan pembelajaran tatap muka.

Disamping itu, orang tua murid sudah mengizinkan serta sarana protokol kesehatan di sekolah sudah lengkap.

Bahkan, Bupati Jembrana yang juga Ketua Satgas Kabupaten Jembrana juga sudah mengizinkan pertemuan tatap muka.

“PTM nanti ini akan diberi tajuk Sekolah Tangguh BERSATU ( Bersih. Ramah. Sehat. Aman. Tangguh dan Unggul),” tegasnya.

Baca juga: Pandemi, Bupati Jembrana Tamba Ingatkan Ibadah Tetap Jalan Tanpa Abaikan Prokes

Sedangkan untuk teknisnya, sambungnya, maka akan tetap dipakai dengan sistem shift masuknya, alias tidak penuh siswa masuk.

 Artinya separuh masuk dan sisanya berada di rumah.

 Yang terpenting, bahwa dalam PTM peran serta dari orangtua juga turut mengawasi anak-anaknya di rumah supaya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

“Guru sudah divaksin, maka pengawasan oleh orang tua di rumah juga harus dilakukan,” bebernya. (*)

Artikel lainnya di Berita Jembrana

Berita Terkini