Berita Bali

Tak Ada Penerbangan dari Bali ke Solo, Gunawan Kecewa Tidak Bisa Kembali Pulang

Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pintu masuk terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis 6 Mei 2021.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Masih terdapat sejumlah calon penumpang tidak dapat melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi udara karena tidak memiliki surat dinas atau surat tugas, maupun surat keterangan izin keluar masuk dari Desa atau Kelurahannya dihari pertama larangan mudik tahun 2021.

"Menurut informasi yang kami terima siang tadi ada beberapa penumpang yang tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan karena yang bersangkutan tidak memiliki surat dinas atau surat izin keluar masuk," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Kamis 6 Mei 2021.

Namun terdapat juga calon penumpang sudah memenuhi dokumen persyaratan semuanya tidak dapat melakukan perjalanan karena maskapainya cancel.

 Salah satu calon penumpang pesawat asal Solo Jawa Tengah, Frederic Gunawan yang datang ke Bali untuk urusan pekerjaan dan harusnya kembali ke Solo hari ini kecewa karena maskapai yang dipilih perusahaannya batal atau cancel tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dulu.

Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik 2021, Hanya Ada 13 Jadwal Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali

"Kecewa tentunya, saya ada meeting di Bali, asal saya kan dari Solo. Tanggal 6 ini jadwalnya pulang, tiket sudah issued tapi sampai disini (Bandara Ngurah Rai) ternyata pesawatnya tidak ada, dicancel.

Persyaratan saya lengkap, surat dinas ada, hasil negatif antigen ada, tapi pesawatnya tidak ada," ungkap Gunawan.

Ia mengaku harus segera mengurus tiket ini (refund ataupun resechdule) kepada travel agent yang ditunjuk perusahaan tempatnya bekerja dalam memfasilitasi akomodasi perjalanannya dinasnya ini.

"Pesawatnya ke Solo tidak ada, adanya ke Surabaya sedangkan saya mau ganti ke Surabaya tidak bisa karena saya pulang ke Solo. Jadi saya mesti ke travel agen lagi ganti tiket.

Maskapai tidak ada pemberitahuan sebelumnya, tadi saya tanya sampai kapan. Gak tahu katanya," imbuh Gunawan.

Namun karena harus segera kembali bekerja, ia pun mengaku kemungkinan terpaksa akan memilih menempuh jalur darat untuk pulang ke Solo dengan bus atau travel.

Selain itu di Bali tidak bisa lama-lama karena penginapan sudah diatur sama kantor dari tanggal berapa sampai tanggal berapa, tiket PP juga sudah tapi kondisinya seperti ini tetap harus pulang untuk kembali bekerja.

"Perjalanan naik darat saja nanti kayaknya, cari bus atau travel. Surat dinas atau tugas sudah ada tapi mungkin rapid tes lagi nanti karena kan cuma berlaku 1x24jam hasilnya ini," tambahnya.

Hanya Ada 13 Jadwal Penerbangan

Seperti diberitakan, hari ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terlihat sepi dibandingkan sehari sebelumnya yang ramai dipadati calon penumpang baik di terminal kedatangan maupun di terminal keberangkatan pada hari pertama berlakunya kebijakan larangan mudik 2021.

"Tentunya dengan adanya pembatasan atau peniadaan mudik tahun ini pastinya akan memberikan dampak terjadinya penurunan trafik penumpang dan pesawat," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Kamis 6 Mei 2021.

Baca juga: Larangan Mudik, Trafik Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Diprediksi Turun Hingga 20 Persen Lebih

Menurutnya penurunan trafik penumpang maupun penerbangan pun cukup signifikan atau turun drastis bisa mencapai 90 persen.

"Jika dilihat dari realisasi rata-rata bulan April dibandingkan juga dengan planning pax ataupun flight nya pada hari ini turun 80 sampai 90 persen penurunannya.

Tentunya sangat drastis sekali penurunannya bisa 80 hingga 90 persen," ungkapnya.

Jadwal penerbangan hari ini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pun jauh lebih sedikit dibandingkan kemarin ataupun hari-hari sebelumnya.

Tercatat untuk hari ini jadwal penerbangan hanya ada 13 flight.

"Planning flight yang kami terima untuk hari ini itu ada 6 flight kedatangan dan 7 flight keberangkatan, jadi hanya ada 13 flight.

Dari 13 flight itu diperkirakan pergerakan penumpang berada di angka 1.200 orang," imbuh Taufan.

Padahal rata-rata harian flight di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada bulan April kemarin mencapai 100 flight per hari.

Sementara untuk rata-rata harian penumpang bulan April lalu mencapai 10 ribu orang yang dilayani di terminal kedatangan dan keberangkatan.

"Di tanggal 6 Mei 2021 ini prediksi penumpang hanya diangka 1.200 orang, dan jadwal penerbangan hanya ada 13 flight.

Baca juga: Sebanyak 23.636 Orang Tinggalkan Bali Melalui Bandara Ngurah Rai Periode 1-4 Mei 2021

Dominasi penerbangan hari ini masih dari rute Jakarta-Denpasar PP, tadi ada juga tujuan ke Kupang dan Surabaya," jelasnya.

Berikut 7 flight keberangkatan yang dimaksud yakni Garuda Indonesia GA-401 rute Denpasar-Cengkareng, Wings Air IW-1832 rute Denpasar-Tambolaka, Lion Air JT-925 rute Denpasar-Kupang, Garuda Indonesia GA-409 rute Denpasar-Cengkareng, Lion Air JT-919 rute Denpasar-Surabaya, Garuda Indonesia GA-417 rute Denpasar-Cengkareng dan Citilink QG-6695 rute Denpasar-Cengkareng (cargo flight).

Untuk 6 flight kedatangan diantaranya Wings Air IW-1833 rute Tambolaka-Denpasar, Lion Air JT-3925 rute Kupang-Denpasar (charter), Garuda Indonesia GA-404 rute Jakarta-Denpasar, Lion Air JT-925 rute Kupang-Denpasar dan Citilink QG-6694 rute Cengkareng-Denpasar.

Taufan Yudhistira menyampaikan selama masa larangan mudik ini kemungkinan besar jadwal penerbangan per harinya tidak jauh berbeda dari jadwal penerbangan hari ini, atau kurang lebih diprediksi ada dikisaran 6 sampai 10 flight per harinya.

Dari informasi yang didapatkan Taufan siang tadi, terdapat sejumlah calon penumpang tidak dapat melanjutkan perjalanannya karena tidak memiliki surat dinas atau surat tugas, maupun surat keterangan izin keluar masuk dari Desa atau Kelurahannya.

"Menurut informasi yang kami terima siang tadi ada beberapa penumpang yang tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan karena yang bersangkutan tidak memiliki surat dinas atau surat izin keluar masuk," imbuhnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Berita Terkini