TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Masalah kekeringan di Subak Balangan di Desa Kuwum Mengwi, Badung, Bali, ternyata sampai saat ini belum juga selesai.
Bahkan Wakil Bupati I Ketut Suiasa didampingi Kadis PUPR IB Surya Suamba bersama Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana turun langsung meninjau Saluran Irigasi Subak Balangan, Jumat 7 Mei 2021.
Dalam peninjauan tersebut Wabup Suiasa mendengar apa yang menjadi aspirasi dan harapan para petani agar Subak Balangan, tentunya dalam hal ini agar bisa mendapatkan air.
Untuk itu pihaknya akan berupaya mewujudkan apa yang menjadi harapan para petani.
Baca juga: Pembagian Air Tak Adil, 100 Ha Lahan Subak Balangan Mengwi Kekeringan 21 Tahun
“Untuk sumber air nantinya Dinas PUPR yang akan membuat kajian tentang itu, sehingga demikian Subak Balangan yang sudah hampir 21 tahun tidak mendapatkan air bisa kembali kebagian air dan bisa mengairi sawahnya. Sehingga kami di Badung akan berupaya mewujudkan itu,” kata Suiasa.
Kendati demikian, pihaknya berharap masyarakat petani di Subak Balangan bisa bercocok tanam dan produktivitasnya berjalan dengan baik.
Sehingga dengan produktivitas berjalan, maka beban masyarakat sedikit berkurang di tengah pandemi Covid-19
Politisi asal Pecatu Kuta Selatan itu juga mengatakan, peninjauan yang dilakukan selain berkaitan dengan pengairan juga dalam rangka untuk mendengar aspirasi para petani dan melihat potensi-potensi yang ada di Subak Balangan yang siap untuk dikembangkan.
Sehingga dengan demikian ke depan di kawasan tersebut akan dibuatkan kajian bukan hanya memikirkan zona air dari hulu ke hilir tapi juga kajian dari sisi pangan yang layak ditanam di kawasan ini.
“Kita buat konsep pola tanamnya, setelah itu dibuatkan konsep bisnisnya ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Pekaseh Subak Balangan, I Ketut Matrayasa, menyampaikan terima kasih atas kedatangan Wakil Bupati Badung beserta jajaran dalam rangka meninjau saluran irigasi di Subak Balangan ini.
Dikatakan juga saluran irigasi di Subak Balangan ini sudah 21 tahun tidak kebagian air.
Bahkan akunya para petani tidak bisa bercocok tanam terutama menanam padi, sehingga para petani kehilangan mata pencaharian.
“Oleh karena itu kami berharap kepada Pemerintah agar dapat membantu dan memberikan solusi sehingga saluran irigasi yang ada di subak kami bisa terairi dan kami bisa bercocok tanam,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, masalah kekeringan itu juga ditangani Ombudsman RI Bali.