Berita Jembrana

Dua Warga Kena Gigit HPR, Keswan Kesmavet Gelar Vaksinasi Rabies Massal di Jembrana Bali

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksinasi rabies oleh petugas Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Senin 31 Mei 2021 - Dua Warga Kena Gigit HPR, Keswan Kesmavet Gelar Vaksinasi Rabies Massal di Jembrana Bali

Hingga Mei 2021, Sebanyak 19.370 Ekor Anjing Sudah Mendapat Vaksinasi Rabies di Denpasar

Vaksinasi rabies di Denpasar, Bali, untuk tahun 2021 ini telah dilaksanakan sejak tanggal 5 Januari.

Hingga bulan Mei 2021 ini, sebanyak 19.370 anjing telah tervaksinasi.

Jumlah ini tersebar di 9 desa/kelurahan dengan 112 dusun atau lingkungan yang ada di Kota Denpasar yang meliputi Padangsambian Kelod, Kelurahan Padangsambian, Pemecutan Kelod, Kelurahan Pemecutan, Tegal Harum, Tegal Kerta, Padangsambian Kaja, Ubung Kaja, serta Kelurahan Ubung.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Made Ngurah Sugiri yang dihubungi Sabtu 29 Mei 2021 mengatakan, jumlah tersebut baru menyasar 20 persen dari target vaksinasi tahun 2021 ini.

Baca juga: Dua Warga Desa Buahan Digigit Anjing Rabies, Dinas PKP Bangli Lakukan Vaksinasi dan Eliminasi Anjing

“Untuk cakupannya baru 20 persen. Kami masih terus melakukan vaksinasi agar bisa tersasar semuanya sesuai dengan target,” kata Sugiri.

Pihaknya menambahkan vaksinasi ini mengutamakan daerah perbatasan terlebih dahulu dikarenakan di wilayah Badung masih ada kasus rabies.

Selanjutnya barulah menyasar wilayah lainnya seperti Denpasar Utara, Denpasar Timur, dan Denpasar Selatan secara bertahap.

Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, pihaknya menerjunkan 5 tim di mana satu tim beranggotakan dua orang dokter hewan.

Sehingga dilibatkan sebanyak 10 dokter hewan dalam sekali turun ke lapangan.

Untuk jadwal pelaksanaan vaksinasi ini, minimal dalam seminggu dilakukan sebanyak 5 kali.

Adapun populasi anjing yang ada di Denpasar yakni 89.796 ekor.

Namun, pada pelaksanaan vaksinasi tahun 2020 lalu, yang tersasar vaksin hanya 4 persennya.

Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang mulai mewabah di Bali sejak Maret 2020 dan anggaran untuk pelaksanaan vaksin rabies juga kena refocusing.

“Memang untuk tahun 2020 karena pandemi dan anggaran kami kena refocusing, cakupan vaksinnya rendah. Sehingga hampir di semua wilayah cakupannya rendah sekali,” kata Sugiri.

Halaman
123

Berita Terkini