Berita Denpasar

Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Denpasar, Dishub Bakal Buat Rute Khusus Bus Sekolah

Penulis: Putu Supartika
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Perhubungan Kota Denpasar mengecek bis sekolah beberapa waktu lalu. Dinas Perhubungan Kota Denpasar tengah menyiapkan bus sekolah, rute baru dan fasilitas lainnya menjelang pembelajaran tatap muka.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar berencana menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) muka Juli 2021 mendatang.

Untuk mendukung hal tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar mulai menyiapkan bus sekolah dan fasilitas penunjang lainnya.

Mulai dari pengecekan kesiapan bus, halte, hingga merancang rute perjalanan bus sekolah yang baru.

Kepala Unit Pelayanan Teknis Transportasi Darat Dishub Kota Denpasar, I Dewa Ketut Adi Pradnyana, mengatakan pihaknya akan menyesuaikan rute bus sekolah saat pelaksanaan PTM ini.

Baca juga: Menkes: Sekolah Tatap Muka Maksimal Hanya 25 Persen, Guru Harus Sudah Divaksin

Penyesuaian itu dilakukan mengikuti dengan sekolah yang menggelar uji coba PTM.

Karena tak semua sekolah akan buka saat uji coba ini.

“Kami akan menyesuaikan rute sesuai dengan uji coba PTM. Perubahan rute tersebut akan dilakukan setelah ada pengajuan dari Disdikpora terkait sekolah mana saja yang akan dibuka saat uji coba PTM,” katanya, Selasa 15 Juni 2021.

Dewa Adi menambahkan, pihaknya tengah melakukan perbaikan halte serta pembersihan bus sekolah.

Karena ada beberapa halte yang rusak semisal dicorat-coret, bautnya diambil, bahkan tempat duduk dilepas.

“Untuk bus yang kirnya mati, kami lakukan uji kir dulu. Juga ada pengecatan ulang," katanya.

Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Denpasar, Dishub Bakal Buat Rute Khusus Bus Sekolah (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Untuk PTM pihaknya mengerahkan seluruh armada yakni sebanyak 13 bus untuk melayani siswa. 

"Masing-masing bus nantinya maksimal akan mengangkut 75 persen dari kapasitas bus," katanya. 

Bus sedang dengan kapasitas 40 orang kemungkinan akan terisi maksimal 25 orang termasuk yang berdiri. 

Sementara itu, siswa yang dilayani untuk antar jemput bus sekolah terdata sebanyak 600-800 anak.

PTM Mulai Bulan Juli 2021
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar berencana menggelar simulasi PTM di Denpasar pada Juli 2021 mendatang.

Setelah pelaksanaan simulasi akan dilanjutkan dengan evaluasi.

“Setelah evaluasi dan bisa dilaksanakan maka akan kami terapkan. Karena kami harus hati-hati dalam penerapannya, tidak boleh gegabah,” kata Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dihubungi Rabu, 5 Mei 2021.

Terkait dengan rencana tersebut, Disdikpora Denpasar juga telah menghentikan sementara pendaftaran bagi sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMP.

Penghentian ini dilakukan, dikarenakan pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan Pj. Sekda Kota Denpasar untuk pembahasan petunjuk teknis PTM.

“Sementara kami hentikan dulu pendaftarannya. Kami akan melakukan rapat dulu dengan Pj. Sekda terkait dengan juknisnya, apa akan pakai Perwali atau bagaimana. Ini biar ada pegangan juga bagi sekolah,” 

Baca juga: 5 Instruksi Presiden Jokowi Soal Sekolah Tatap Muka, Dari Pengaturan Kapasitas hingga Durasi Belajar

Sementara itu, sampai saat ini sudah 34 sekolah di Denpasar yang mendaftar ke Disdikpora untuk ikut PTM.

34 sekolah tersebut mulai dari Satuan Pendidikan Kerja (SPK) dan SMP negeri maupun swasta.

Ia mengatakan, jika dilihat dari kesiapan sekolah, hampir semua sekolah di Denpasar sudah siap untuk PTM.

Ia menambahkan, walaupun sekolah tersebut melakukan pendaftaran untuk ikut PTM, namun pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kesiapan sekolah tersebut.

“Nanti akan dicek lagi ke sekolah tersebut, apakah sudah benar siap dalam hal prasarana maupun pendukung lainnya,” katanya.

Untuk bisa mengikuti PTM ini, sekolah harus memenuhi 15 item yang dipersyaratkan mulai dari persetujuan orang tua, pendukung protokol kesehatan, hingga rencana pelaksanaan pembelajaran.

Persiapan yang juga sangat diperlukan dalam PTM ini yakni kapasitas internet.

“Karena pembelajarannya pakai sistem shift. Sehingga siswa yang di rumah juga harus ikut belajar sehingga diperlukan koneksi internet yang bagus,” katanya.

Sementara itu, untuk pembagian shift di masing-masing sekolah ditentukan oleh masing-masing sekolah.

Adapun durasi pembelajaran saat tatap muka juga dibatasi yakni 2 jam.

“Intinya satu kelas berisi 50 persen dari kapasitas. Nanti untuk shiftnya tergantung jumlah siswa, ada yang satu shift untuk SPK karena siswanya sedikit, dua sampai tiga shift,” katanya.

Lima Instruksi Presiden
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan lima instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan kembali sekolah tatap muka.

Lima instruksi itu disampaikan pada saat rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menko perekonomian, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BNPB di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin 7 Juni 2021 lalu.

Pertama, kata Budi, Presiden Jokowi menekankan agar pembelajaran tatap muka atau sekolah tatap muka yang akan dimulai pada Juli harus dilakukan secara ekstra hati-hati.

"Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka dilakukan secara terbatas," ujar Budi.

Kedua, menyoal kuota pembelajaran tatap muka hanya boleh maksimal 25 persen dari total siswa.

Ketiga, perihal durasi, pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan lebih dari dua hari dalam sepekan.

"Setiap hari (per satu hari) maksimal hanya dua jam (pembelajaran).

Keempat, opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua.

Kelima, semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai (pembelajaran tatap muka)," ucap Budi.

"Jadi mohon kepada kepala daerah, karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia.(sup/kompas.com)

Berita Terkini