Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Ni Luh S (62) petani asal Kecamatan Abang, Karangasem mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu 20 Juni 2021.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada pukul 17.30 Wita di kamar anaknya di Abang, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.
Pelaku ditemukan dalam kondisi lidah menjulur, dan sudah tak bernyawa atau meninggal dunia.
Info di lapangan, Senin (21/6/2021), sebelum meninggal dunia pelaku sempat berjualan di warung yang berada di pinggir jalan sebelah utara.
Baca juga: Kerugian Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Karangasem Bali Capai Rp 1 Miliar
Pelaku membuka warungnya pukul 06.00 wita. Sekitar pukul 09.00 wita, pelaku pamit untuk buang air besar.
Menantunya diminta untuk bergantian menjaga warung.
Kapolsek Abang, AKP I Kadek Suadnyana, meenjelaskan, pelaku pamit dengan menantunya dengan alasan hendak buang air besar. Dari pukul 09.00 wita, menantu yang jaga warung.
Dikarenakan lama tak muncul, akhirnya warung ditutup. Sang menantu langsung mencari, tapi tidak ada.
"Setelah lama menunggu, akhirnya sang menantu menutup warungnya. Kemudian mengecek korban (pelaku red) ke kamar mandi tetapi tidak ditemukan. Kemudian dicek di kamar tidur juga tak ditemukan korban (pelaku red)," kata Kadek Suadnyana, Senin (21/6/2021) siang.
Korban sempat dicari ke kebun di dekat rumah, tapi tidak ditemukan tanda-tanda keberadaannya. Warga sekitar mengaku tak melihat pelaku.
Pencarian dilakukan hingga sore hari, tetapi tetap tidak mebuahkan hasil.
"Pukul 12.30 wita, anaknya si korban pulang dari kerja. Lalu mencari korban (pelaku),"ungkap Suadnyana.
Setelah sang menantu menceritakan pada suaminya, yang juga anak pelaku, lalu dia langsung berusaha mencari ibunya.
Pertama dengan menelepon keluarga di Singaraja, namun tidak ada yang tahu.
Baca juga: Diduga Depresi Akibat Sakit Menahun, Seorang Kakek Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bangli
Lalu dicari ke kamar kakaknya dengan cara melihat dari jendela, dan ditemukan korban dalam kondisi tergantung memakai tali.