TRIBUN-BALI,COM, JAKARTA - Opsi penggunaan vaksin bagi anak di bawah usia 18 tahun mulai dimunculkan.
Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mengkaji opsi tersebut mengingat saat ini banyak anak mulai terpapar Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat 25 Juni 2021.
"Kita sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorization untuk usia muda," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.
Opsi penggunaan vaksin tersebut menggunakan dua merek yang telah ada yaitu Pfizer asal Amerika Serikar dan Sinovac asal China.
Vaksin Sinovac bisa digunakan untuk anak usia 3-17 tahun dan vaksin Pfizer asal Amerika Serikat yang bisa digunakan untuk anak usia 12-17 tahun.
"Itu sudah keluar emergency use authorizationnya," tuturnya.
Terkait rencana tersebut, pihaknya kata Budi sedang melakukan pengkajian dan berkoordinasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Ia berharap rencana pemberian vaksin bagi anak-anak dapat segera diputuskan.
"Sehingga kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan di negara-negara lain dan juga data ilmiah kesehatan emergency authorization yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut," pungkasnya.
Jatah Vaksin dari Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS), dibawah Pemerintahan Joe Biden mengumumkan rencana untuk mendistribusikan sisa 55 juta dari 80 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah dijanjikan untuk dialokasikan ke negara lain pada akhir bulan ini.
Indonesia termasuk yang akan mendapat jatah.
Untuk semua 80 juta dosis yang dijanjikan Biden untuk dibagikan, Gedung Putih menyatakan, 75% akan dibagikan melalui program vaksinasi global yang disebut Akses Global Vaksin Covid-19 atau COVAX, dan 25% akan dibagikan langsung dengan negara-negara yang membutuhkan.
Awal bulan ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana distribusinya untuk 25 juta dosis pertama.
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 global, bersiap untuk lonjakan dan memprioritaskan petugas kesehatan dan populasi rentan lainnya berdasarkan data kesehatan masyarakat.