TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang seniman patung, I Ketut Tongos (80) asal Banjar Teges Yangloni, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, ditemukan tidak bernyawa di gubuknya, Selasa 29 Juni 2021.
Namun, pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban karena menilai ini sebagai musibah.
Dimana korban meninggal, diduga karena usianya yang sudah lanjut.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Rabu 30 Juni 2021, Pekak Tongos semasa hidupnya merupakan seorang seniman patung yang diwariskan secara turun-temurun di lingkungan keluarganya.
Dalam beberapa tahun ini, Ia hidup sebatang kara.
Sebab istrinya sudah meninggal, dan Ia juga tidak memiliki keturunan.
Namun, semasa hidupnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pekak Tongos diperhatikan oleh anak angkatnya.
Hanya saja, meskipun Ia telah memiliki anak angkat, Pekak Tongos tetap memilih hidup menyendiri di gubuknya.
Kematian korban ini sendiri pun dilihat pertama kali oleh menantu dan anak angkatnya yang saat itu hendak membawakan beras untuknya.
BACA JUGA: BREAKING NEWS 11 Korban KMP Yunice Masih Dalam Pencarian Tim SAR Gabungan
Terakhir kali, Pekak Tongos masih terlihat beraktivitas pada Kamis 26 Juni 2021.
"Pekak Tongos terakhir kali terlihat pada tanggal, Kamis (26 Juni 2021, red) lalu. Besok paginya, hari Jumat suara pahatannya masih terdengar, sehari setelahnya mulai sepi," ujarnya seorang sumber.
Namun, saat saksi akan membawakan beras, jasad Pekak Tongos sudah ditemukan dalam kondisi membusuk.
Setelah itu, pihak keluarga pun menghubungi aparat kepolisian.
Proses evakuasi pun melibatkan BPBD Gianyar dan PMI.