TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Republik Indonesia, Jokowi resmi menekan atau memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sendiri akan berlangsung 3 hingga 20 Juli mendatang.
Kebijakan itu dilakukan guna menekan laju pertumbuhan virus covid-19 yang kini alami peningkatan khususnya wilayah Jawa dan Bali.
Dengan kebijakan baru tersebut, salah satu kontestan Liga 1 2021, Persib Bandung ikut mendukung kebijakan pemerintah Republik Indonesia itu.
Upaya yang dilakukan Persib Bandung yaitu dengan cara meniadakan latihan bersama selama kebijakan PPKM Darurat berjalan.
Kini skuad berjuluk Pangeran Biru mengalihkan kegiatan latihan bersama ke program individu di tempat tinggal pemain masing-masing.
Dengan begitu, kebugaran pemain Pangeran Biru diharapkan tetap terjaga dengan baik.
• Meski Sama-sama Berasal dari Brasil, Pelatih Kiper Bali United Akui Tak Kenal Kiper Arema
Selain penyesuaian dalam hal program latihan, manajemen Pangeran Biru juga melakukan penyesuaian terhadap kegiatan perkantoran dan pelayanan.
Meliputi Persib Official Store beserta 1933 Dapur dan Kopi yang berlokasi di Graha Persib, Jalan Sulanjana No. 17 Kota Bandung.
Seluruh karyawan PT Persib Bandung Bermatabat akan bekerja dari rumah masing-masing.
Sedangkan penjualan Persib Official Merchandise dilakukan secara daring.
Sementara, 1933 Dapur dan Kopi hanya membuka layanan pesan antar karena tidak diperbolehkan makan di tempat dengan jam operasional pukul 09.00 - 18.00 WIB.
• 4 Sosok Pemain Berdarah Belanda Perkuat Persib Bandung, Kini Punya Julukan BanDutch
Sebelum kebijakan PPKM Darurat, kompetisi sepak bola di Indonesia mencakup Liga 1 dan Liga 2 juga telah mengalami penundaan dari jadwal kick off yang sudah dirancang.
Liga 1 2021 sendiri sebenarnya dijadwalkan melakukan kick off perdana pada 9 Juli 2021.
Namun PSSI dan PT LIB menundanya hingga akhir Juli mendatang akibat lonjakan kasus Covid-19.
Penundaan ini salah satunya mendapat tanggapan dari Robert Alberts selaku nahkoda Persib Bandung.
Menurutnya, penundaan ini seharusnya tak perlu terjadi terhadap para pelaku sepak bola Indonesia mulai dari pemain, pelatih, dan pihak-pihak yang terlibat lainnya.
"Saya tidak bisa menemukan adanya alasan logis dan terlihat tidak adanya rasa menghormati terhadap semua orang bekerja di sepak bola karena ketika semua sudah siap, seseorang bisa menghentikannya lagi," ujar Robert kepada Tribun Jabar, Kamis (1 Juli 2021).
• Ini 11 Pemain Termahal di Indonesia, Bintang Baru Persib Marc Klok Teratas, Geser Pemain Bali United
Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan, penunda kompetisi paling bergengsi di Tanah Air itu bukanlah hal yang baik.
Bahkan kata mantan pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar tersebut, penundaan Liga 1 tidak sopan dan jauh dari profesionalitas.
"Jika melihat situasi Covid saat ini dan saat liga dihentikan pada Maret 2020 lalu karena Covid dan itu tidak pernah berubah di Indonesia dan seluruh dunia," katanya.
Robert menambahkan, ketika seluruh dunia mulai kembali menjalankan kompetisinya dengan seperangkat protokol kesehatan yang ketat, Indonesia sampai saat ini justru tidak bisa mengikutinya.
Sepak bola Indonesia dikatakan Robert selalu menghadapi masalah yang sama ketika kompetisi akan kembali digelar.
Baca juga: UPDATE - Usai Marc Klok, Persib Bandung Akan Datangkan Beberapa Pemain Lokal
"Lalu kami sebagai pecinta sepak bola harus menerimanya, dan menunjukkan kesetiaan kepada Persib dan sepak bola Indonesia karena kami percaya liga akan kembali dimulai.
"Ini hal yang selalu dijanjikan. Tapi kami harus mengikutinya begitu juga semua yang terlibat langsung atau tidak dengan sepak bola," ungkap Robert. (*)
Ikuti berita terkini Persib
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukung Kebijakan PPKM Darurat, Persib Bandung Tiadakan Latihan Bersama Selama 3 - 20 Juli