TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta akhirnya angkat bicara mengenai penundaan rekrutmen Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dirinya mengakui takut merekrut guru sebanyak itu lantaran gaji pegawai belum sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat.
Bahkan dari 1.770 Guru PPPK yang direkrut, pihaknya harus mengeluarkan dana sebesar Rp 211 miliar untuk gaji.
Dengan kondisi Badung saat ini, Giri Prasta mengaku lebih baik melakukan penundaan.
Baca juga: Berikut Cara Swafoto yang Benar untuk Pelamar CPNS 2021 Serta Tips Memperkecil Ukuran Foto
"Sesuai regulasi, pemerintah provinsi, kabupaten atau kota dapat Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pembayaran gaji pegawai. Jika kita di Badung dapat, maka kami membutuhkan dana itu sebesar Rp 717 Miliar lebih untuk gaji pegawai," ucapnya saat ditemui di Gedung Dewan
Hanya saja saat ini, kata Bupati asal Desa Pelaga, Petang itu Badung hanya mendapatkan DAU Rp 300 Miliar.
Hal ini pun membuat Badung harus membayar gaji pegawai setengah lebih dari dana DAU yang didapat.
"Dalam kondisi ini, untuk bayar sisanya itu kami kurang, apalagi berbicara masalah Guru PPPK.
Namun kami berharap dengan celah fiskal positif ini, ada perhatian khusus juga dari pemerintah pusat kepada Kabupaten Badung," harapnya.
Lebih lanjut politisi PDI perjuangan itu mengatakan jika tidak ada pandemi covid-19, Badung dipastikan akan berdikari (Berdiri diatas kaki sendiri).
"Jangankan masalah gaji, sampai tunjangan perbaikan penghasilan pun kita berikan kepada pegawai," tegasnya.
Dirinya juga meminta masyarakat maupun pegawai bisa memakluminya.
Pasalnya dengan adanya pandemi covid-19 ini, sumber pendapatan Kabupaten Badung yang mayoritas dari pajak Hotel dan Restoran sudah mengalami keterpurukan lantaran pariwisata mati suri.
"Jadi pegawai ini, khusus di Badung belum pasti dibiayai oleh pemerintah pusat. Kenapa saya bilang belum pasti, contoh yang kemarin atau tahun 2020 yang kita rekrut gajinya dari kita kabupaten," ujarnya.
Baca juga: UPDATE:Pendaftar CPNS 2021 di BPK RI Masih Sepi Peminat, Berikut Latar Pendidikan dan Persyaratannya
"Sekarang saya jadi ewuh pakewuh (Serbah salah), karena saya masih memanusiakan manusia. Contoh jika saya paksa rekrut seperti tahun lalu, dan pusat tidak memberikan gaji, termasuk kita di kabupaten juga tidak memberikan karena anggaran, yang salah itu siapa? Pasti Giri Prasta," imbuhnya.