TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kamar penitipan jenazah dua rumah sakit di Bali yaitu RSUD Sanjiwani Gianyar dan Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada penuh, Minggu 15 Agustus 2021.
Kondisi kurang lebih mirip terjadi di sejumlah rumah sakit di Provinsi Bali.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar akan mencarikan solusi agar ada opsi lain dalam penanganan jenazah.
Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi terkait kapasitas kamar jenazah di RSUD Sanjiwani mengakui kondisinya penuh.
Baca juga: 9 Jenazah Masih Dititipkan di RSU Bangli, Tujuh Diantaranya Terpapar Covid-19
"Ya, kondisinya saat ini memang full," ujarnya, Minggu 15 Agustus 2021.
Menurut dia, hal itu terjadi karena kepercayaan masyarakat untuk memakamkan atau kremasi jenazah keluarganya menunggu hari baik.
Karena itu, tak sedikit jenazah yang dititipkan di kamar jenazah RSUD Sanjiwani selama berhari-hari.
"Menurut saya, seharusnya begitu meninggal, langsung bisa diperabukan dulu atau mekingsan ring gni. Nanti begitu ada hari baik, saat itulah dilakukan upacaranya. Banyak yang sudah melaksanakan seperti ini, bahkan sulinggih pun ada," ujarnya.
Menurut Wisnu, untuk penambahan kamar jenazah saat ini tidak memungkinkan.
"Gak mungkin ada penambahan, sebab harus ada treatment khusus. Akan kami bahas secara detail dengan PHDI dan MDA. Mudah-mudahan ada solusi terbaik," tandasnya.
Kamar jenazah RSU Negara juga sempat mengalami over kapasitas.
Namun, tidak sampai sehari jenazah yang dititipkan keluarga sudah dibawa pulang dan disemayamkan. Kapasitas kamar jenazah RSU Negara menampung 10 orang.
Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati mengatakan, ada 13 jenazah yang dititipkan pada Minggu 15 Agustus 2021.
Namun, empat di antaranya sudah dibawa pulang. Saat ini masih tersisa sembilan jenazah yang dititipkan. Dijelaskannya, jenazah yang dititipkan itu meninggal pada tanggal 8 hingga 15 Agustus 2021.
RSU Mangusada Penuh
Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan kini kewalahan dengan tingginya kasus kematian akibat Covid-19.
Kasus kematian tak diimbangi kapasitas ruang jenazah yang hanya menampung 6 jenazah.
BRSU Tabanan terpaksa menitipkan ke rumah sakit lain.
Sejak bulan Juli lalu penitipan ke tempat lain susah karena sebagian besar ruang jenazah juga penuh.
"Hanya mampu 6 jenazah saja di kita (BRSU Tabanan). Kita kesulitan tempat untuk mengembangkan ruang jenazah," kata Direktur BRSU Tabanan, dr Nyoman Susila, Minggu 15 Agustus 2021.
Ruang jenazah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada kini sudah penuh.
Kamar jenazah hanya mampu menampung 30 jenazah di luar freezer.
Namun kini jumlah jenazah yang ada sebanyak 47.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSD Mangusada dr Ketut Japa tak menampik kondisi tersebut.
"Saat ini kamar jenazah kita full. Bahkan sudah melebihi kapasitasnya malah," ujarnya, Minggu 15 Agustus 2021.
"Jadi penuhnya kamar jenazah kami karena kini banyak rumah sakit yang tidak punya kamar jenasah. Sehingga jika ada pasien yang meninggal, pihak keluarga akan mengirimkan ke RSD Mangusada," jelasnya.
Baca juga: BOR Meningkat Lagi, RSUD Buleleng Tambah 7 Ruang Perawatan Pasien Covid-19 Bergejala Sedang
Dari Buleleng dilaporkan, kamar jenazah RSUD Buleleng belum penuh.
Jumlah jenazah yang dititip di RSUD Buleleng hingga Minggu 15 Agustus 2021 tercatat 14 orang.
Sementara daya tampung sebanyak 25.
"Kami selalu mengimbau keluarga untuk mematuhi peraturan penguburan atau kremasi jenazah terkonfirmasi. Setelah kami berikan pemahaman seperti itu, keluarga akhirnya bersedia proses penguburan atau kremasinya dilakukan oleh tim BPBD sehingga jenazah tidak menumpuk," kata Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha, Minggu 15 Agustus 2021.
Mengenai Surat Edaran Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Nomor 078/PHDI-Bali/VIII/2021 tentang penitipan jenazah di rumah sakit maksimal hanya dua hari, Arya mengaku siap mengikuti intruksi tersebut.
Dirut RSUD Klungkung I Nyoman Kesuma menjelaskan, saat ini terdapat 23 jenazah yang dititip warga di IPJ RSUD Klungkung.
Kapasitas IPJ hanya 25 jenazah, sehingga hanya tersisa dua.
"Kapasitas freezer kami hanya 10 jenazah, dan itu sudah penuh. Sementara di luar freezer kapasitas kami 15 jenazah, dan sudah terisi 13 jenazah," ungkap Kesuma, Minggu 15 Agustus 2021.
Dari jumlah itu, 11 d iantaranya merupakan jenazah pasien Covid-19.
RSAD Udayana Siap Terima
Berbanding terbalik dengan kondisi ruang jenazah di sejumlah rumah sakit di Bali yang penuh, ruang duka dan freezer jenazah di Rumah Sakit Udayana Denpasar justru masih kosong.
"Kita memiliki tiga ruangan jenazah A, B, dan C, dan freezer untuk empat jenazah, justru kondisi saat ini kosong, tidak ada jenazah di RSAD," kata Kepala Kesehatan Kodam IX/Udayana, Kolonel Ckm dr. I Made Mardika, Minggu 15 Agustus 2021.
Menurutnya, tiga ruang duka tersebut mampu menampung hingga sepuluh peti jenazah dengan posisi berjejer yang biasanya digunakan untuk keluarga yang menggelar peribadatan acara duka.
Mardika mengaku siap menerima titipan jenazah dari rumah sakit lain.
"Kami siap menerima penitipan jenazah jika rumah sakit lain overload, kita ada tempat, ya kalau di RS lain overload, untuk saat ini belum ada titipan titipan. Ada tiga kamar kurang lebih bisa menampung 1 kamar 10 jenazah," ujar dia.
Baca juga: Sebanyak 400 Orang Pasien Covid-19 yang Jalani Isoman Dijemput Polda Bali untuk Masuk ke Isoter
Made Mardika sependapat dengan permintaan PHDI yang menganjurkan bahwa penitipan jenazah maksimal dua hari.
"Saya setuju-setuju saja, memang harus seperti itu toh kenapa harus lama-lama, apalagi jika jenazah terpapar Covid-19 harus segera dimakamkan atau dikremasi," ujarnya.
(weg/ang/mpa/rtu/mit/ian/gus/sup)
Kumpulan Artikel Corona di Bali