Berita Badung

Pengelola Harap Objek Wisata Sangeh Diizinkan Bisa Dibuka dengan Penerapan Prokes Ketat

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Made Mohon saat ditemui di Objek wisata sangeh pada Minggu 22 Agustus 2021

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kondisi pariwisata di Bali khususnya Badung kini sangat memprihatinkan.

Pasalnya saat adanya pandemi covid-19 pihak pengelola harus putar otak untuk mempertahankan kondisi tempat pariwisata.

Seperti halnya di Objek Wisata Sangeh yang berlokasi di lingkungan Banjar Batu Sari,Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal Badung, kondisinya kini sangat memprihatinkan.

Selain beberapa warung yang ada di seputaran Objek wisata tutup, Objek wisata yang menyuguhkan kera itu pun juga kewalahan untuk memberi makan kera.

Baca juga: Tak Ada Pemasukan Selama PPKM, Objek Wisata Sangeh Buka Donasi untuk Pakan Monyet

Biasanya selain pihak pengelola memberi makan kera, kera juga diberi makan oleh pengunjung sehingga dipastikan kera-kera tak kelaparan.

Namun di tengah pandemi covid-19 pendapatan tidak ada sama sekali sehingga kewalahan untuk pemberian makan kera

Kendati demikian, pihak pengelola berharap objek wisata bisa dibuka secepatnya dengan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, mengatur kapasitas pengunjung yang datang.

Pengelola atau manajer Operasional Objek Wisata Sangeh Made Mohon mengatakan saat objek wisata masih buka dengan taat prokes, sedikit membantu untuk biaya pakan monyet.

Pasalnya warga yang datang terkadang memberikan makan monyet saat berkunjung.

"Waktu ini meski pendapatan kita sedikit, tapi setidaknya bisa membantu biaya pakan," ujarnya saat ditemui Minggu 22 Agustus 2021.

Dengan lamanya tutup objek wisata, dirinya berharap objek wisata bisa buka dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu berharap agar kasus cepat mereda.

"Kalau lama seperti ini kita pasti akan kewalahan. Meski sudah buka donasi namun kan tidak selalu ada yang memberikan," bebernya.

Dijelaskan kebutuhan pangan monyet  harus terpenuhi untuk menjaga karakter monyet agar tetap jinak.

Sebab jika kelaparan, dikhawatirkan monyet akan kembali pada karakternya yakni suka menyerang.

Baca juga: Pengelola Objek Wisata Sangeh Kesulitan Biaya Operasional,Buka Donasi Buah-buahan untuk Pakan Monyet

Mohon pun mempersilakan jika masyarakat ada yang ingin menyumbang secara sukarela buah-buahan untuk diberikan kepada monyet.

 Bilamana ingin berdonasi, disarankan untuk menghubungi panitia terlebih dahulu agar tidak banyak buah yang mubasir karena didonasikan bersamaan.

"Tapi siapa tahu ada yang ingin menyumbang buah-buahan, kami sarankan untuk menelepon pengelola dulu. Sebab dulu saat awal-awal pandemi, banyak sekali yang berdonasi bersamaan. Akhirnya menumpuk dan jadi mubasir," katanya.

Seperti diketahui, pengelola Objek wisata Sangeh sampai saat ini terus melakukan pembukaan donasi untuk makan kera di Objek wisata Sangeh tersebut.

Hal itu dilakukan agar monyet yang ada di sana tetap bisa makan, untuk mempertahankan karakteristik monyet.

Pasalnya jika monyet sampai kelaparan, karakteristik monyet akan berubah. Sehingga berpengaruh kepada pengunjung yang datang ke Objek Wisata Sangeh.

"Monyet disini kan sudah jinak. Kalau dia kelaparan bisa saja galak dan tidak bisa beradaptasi dengan pengunjung," ujar Mohon. (*)

Artikel lainnya di Berita Badung

Berita Terkini