Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pasca melandainya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mengurangi jumlah tempat Isoter (Isolasi Terpusat).
Hal tersebut disampaikan oleh, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai pada, Senin 23 Agustus 2021.
"Jadi terkait dengan tempat isolasi terpusat untuk kota Denpasar saat ini ada 8 yang awalnya ada 10 tempat isoter.
Seiring dengan melandainya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar saat ini yang masih aktif digunakan untuk isoter ada 8 tempat.
Baca juga: Denpasar Gelar Upacara Wisuda Bumi, Upaya Niskala untuk Penanganan Covid-19
Kemudian itu terdiri dari beberapa Hotel yang ada di Kota Denpasar, juga gedung diklat dan asrama yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat ataupun Bali dipinjam untuk isoter," katanya.
Dari 8 tempat isoter tersebut berkapasitas sejumlah 1.246 tempat tidur. Kemudian yang terisi sampai saat ini sejumlah 1.079 tempat tidur. Dan tersisa sejumlah 136 tempat tidur.
Pihaknya mengatakan akan maksimalkan untuk penganan pasien Covid-19 OTG maupun yang bergejala ringan.
"Itulah upaya untuk memutus klaster di rumah tangga dimana sebelumnya banyak masyarakat yang isolasi Mandiri," lanjutnya.
Sudah terapkan isolasi terpusat sejak (3 Juli 2021) lalu, dimana saat itu Kota Denpasar ditetapkan sebagai daerah yang berada di zona PPKM Darurat. Dan seiring waktu berkembang kemudian menjadi PPKM level 4.
Dewa menerangkan, awalnya terdapat 4.000 kasus aktif yang ditemukan lalu tingkat kesembuhannya semakin meningkat. Dimana saat ini sejumlah 85 hingga 90 persen dan beberapa dari mereka sudah dibawa ke tempat isoter.
"Jadi yang isoman sisa dikit. Terdapat beberapa kasus yang menyebabkan tidak bisa isolasi terpusat. Pertama dikarenakan lansia yang memang harus didampingi dengan keluarganya.
Kita juga melihat kelayakan dari rumah keluarga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri.
Selain itu kita lihat kasusnya misalkan lewat 7 hari sudah isoman kita akan biarkan, tapi kalau baru saja melakukan isoman baru kita akan rujuk ke tempat isoter," ungkapnya.
Lebih lanjutnya, Dewa menerangkan selama empat sampai lima hari belakangan ini kasus Corona sudah menurun.
Baca juga: Peserta Wajib Isi Deklarasi Sehat, 6.651 Pelamar CPNS di Denpasar Ikut SKD
Awalnya kisaran 650 kasus per hari kemudian lima hari ini sudah turun sekitaran 150 sampai 200 kasus. Dan tingkat kesembuhannya semakin meningkat yakni sekitar 425 pasien.
Lalu jika dipersenkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai 89 persen.
Jadi kasus aktif yang masih baik dirawat di Rumah Sakit maupun yang dirawat di isoter masih sekitar 9 persen.
"Ya jadi tentu dengan berbagai upaya yang kita lakukan dengan pola kebijakan isolasi terpusat ini data dan fakta menunjukkan kasus semakin bisa ditekan dan dikendalikan tentu kebijakan isoter mampu untuk turunkan kasus.
Karena sebelumnya pada bulan Juli itu puncaknya kasus yang terjadi bahkan sampai Rumah Sakit penuh, oksigen juga tipis sampai mencari keluar daerah untungnya saat ini baik di RS dan isoter tingkat BOR bisa terkendali.
Rata-rata Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Kota Denpasar BOR nya capai 60 sampai 70 persen," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar