Saat melintas di lokasi pelaksanaan rapid antigen acak, salah satu anggota TNI disebut-sebut memaksa kedua pengendara motor itu untuk mengikuti rapid antigen acak.
Karena takut, akhirnya kedua pengendara motor itu lari, hingga akhirnya terjadi bentrok antara personel TNI dengan warga desa setempat.
"Dari kejadian kemarin itu, ada lima warga kami yang juga mengalami luka-luka. Tiga diantaranya luka parah, bibirnya robek sehingga harus d jahit.
Kami tidak sepakat jika warga kami disebut-sebut melakukan aksi pengeroyokan. Jadi kami sarankan Dandim bertemu dengan lima warga kami yang juga menjadi korban pemukulan. Mudah-mudahan nanti dari hasil pertemuan itu, mendapatkan hasil yang baik," jelasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng