Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kekompakan dan keseruan begitu tercermin dalam hari terakhir latihan bersama Prajurit Batalyon Infanteri Raider 900/ Satya Bhakti Wirottama bersama tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Mobile Training Team Security Force Assistance Brigade (MTT SFAB), pada Selasa 24 Agustus 2021.
Hari kelima berada di Singaraja, Buleleng, prajurit US Army menutup giat Latma dengan bermain kick ball dan kekompakan juga tampak saat tentara AS ikut menyerukan yel-yel kesatuan Yonif Raider 900/SBW.
"Bermain kick ball bersama anggota Yonif Raider 900/SBW sangat menyenangkan, mereka sangat bersemangat dan sangat termotivasi untuk menang, meskipun cuaca agak sedikit panas, tapi kami sangat menikmati permainan tersebut tertawa bersama," ucap pimpinan rombongan MTT SFAB US Army, Cpt Eric Deon Curry kepada Tribun Bali.
"Kemudian juga hari ini merupakan hari terakhir kami tim SFAB bersama-sama dengan anggota Yonif Raider 900/SBW," imbuh dia.
Baca juga: Kasus Pemukulan Dandim Dimediasi di Polres Buleleng Belum Temui Titik Terang,Ini Langkah Selanjutnya
Sementara itu, Komandan Yonif 900/SBW, Letkol Inf Teguh Dwi Raharja, S.Sos menyampaikan, sebelum kegiatan kick ball, dilakukan penyerahan cinderamata kepada tim SFAB dan giat sirkuit training.
Selanjutnya, pada Rabu 25 Agustus 2021, tim SFAB US Army diagendakan melakukan giat culture day yang rencananya mengunjungi Istana Tampak Siring.
Kemudian, pada Kamis 26 Agustus 2021 tim SFAB diagendakan mulai menggelar kegiatan latihan bersama dengan Batalyon Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara Jembrana.
"Hari ini merupakan hari terakhir untuk Latma US Army di Yonif Raider 900, oleh karena itu pada hari ini juga kami berikan cinderanata bafi US Army, giat Latma akan diakhiri dengan culture day besok rencananya mengunjungi Istana Tampak Siring," kata Danyonif.
Tidak hanya saling berbagi pengalaman latihan militer saja, melainkan mereka juga dikenalkan budaya, adat istiadat, sejarah dan wisata yang ada Bali dalam tajuk Culture Day.
Adapun agenda atau materi latihan yang dilaksanakan meliputi, materi drill tempur, materi tempur di daerah perkotaan, materi serbuan udara, materi tempur malam, perencanaan operasi hingga perawatan korban luka (Cassualty Care).
"Kegiatan Latma ini merupakan asistensi, dukungan dan pendampingan, kami bertukar pengalaman," pungkasnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Bali