Keempat, ada tim khusus tracing karena saat ini positive rate Kota Denpasar masih tinggi yakni di atas 2 persen.
“Masih banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut, itu kendala kami di lapangan. Kami masih terkendala positive rate yang masih tinggi. Kalau kami bisa kejar, dan masyarakat mau kooperatif kami yakin bisa menurunkan level dari level 4 menjadi level 3,” katanya.
Sementara untuk angka kesembuhan menurut Jaya Negara saat ini sudah lebih tinggi dari angka positif.
Kelima, tim sosial. Tim ini akan membantu pelaksanaan penyaluran sembako dan makanan untuk mereka yang menjalani Isoter.
Keenam, Pemkot Denpasar juga memiliki tim IT untuk melakukan pendataan atau digitalisasi data.
“Bagaimana kami bisa terus menginformasikan ke masyarakat terkait dengan perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar melalui tim IT ini,” katanya.
Tambah 200 Tempat Tidur
Hingga saat ini sebanyak 1.310 OTG GR di Kota Denpasar menjalani isolasi terpusat (Isoter).
Selain itu, Pemkot Denpasar juga menambah sebanyak 200 tempat tidur di hotel kawasan Sanur untuk tempat isolasi terpusat.
Penambahan tempat tidur ini mulai difungsikan perhari ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat diwawancarai Selasa, 24 Agustus 2021.
“Kami tambah 200 tempat tidur di hotel yang ada di kawasan Sanur. Awalnya di sana ada 350 tempat tidur, sekarang menjadi 550 tempat tidur,” katanya.
Kini Pemkot Denpasar memiliki sebanyak 8 tempat Isoter dengan jumlah tempat tidur sebanyak 1.436 tempat tidur.
Dewa Rai mengatakan, saat ini setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan tidak dirawat di rumah sakit akan langsung dibawa ke Isoter.
“Yang terkonfirmasi positif, semuanya tidak ada di rumah, ada yang dirawat di rumah sakit sementara sisanya langsung kami bawa ke Isoter,” katanya.
Sementara itu, untuk tingkat kematian warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 didominasi oleh warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19.
Menurut Dewa Rai, rata-rata angka kematian yang belum divaksin Covid-19 sebesar 98 persen.
Dewa Rai mengatakan ada beberapa alasan kenapa mereka belum menerima vaksin mulai dari belum memenuhi persyaratan hingga ada juga yang memang belum mendatangi tempat vaksinasi. (*)