Corona di Bali

Vaksin Sinovac di Gianyar Mulai Langka, Plt Kadiskes: Masih Amprah di Provinsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Vaksin Sinovac untuk Covid-19, sejak dua hari lalu mengalami kelangkaan di Kabupaten Gianyar, Bali.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Vaksin Sinovac untuk Covid-19, sejak dua hari lalu mengalami kelangkaan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Pihak Dinas Kesehatan Gianyar pun telah mengamprah ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Kelangkaan tersebut pun dirasakan oleh masyarakat yang akan divaksin Sinovac tahap dua.

Sebagian besar dari mereka yang membutuhkan vaksin Sinovac tahap dua ini adalah mereka yang tidak hadir saat Pemkab Gianyar melaksanakan vaksin berbasis banjar. 

Baca juga: Seorang Warga Celuk Gugat Disdik Gianyar, Desa Adat dan Desa Dinas Guwang Terkait Kepemilikan Tanah

Informasi dihimpun Tribun Bali, Kamis 26 Agustus 2021, kelangkaan ini terjadi di semua rumah sakit yang melayani vaksin Sinovac di Kabupaten Gianyar.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat ini dirinya sudah memasuki jadwal pelaksanaan vaksin tahap II.

Karena saat vaksinasi tahap I diberikan vaksin Sinovac, maka tahap II pun harus sejenis. 

Diakuinya, saat pelaksanaan  tahap I ia lakukan di tempat lain, namun saat tahap II dirinya diarahkan ke RSUD Sanjiwani.

Baca juga: Dari 39 yang Diusulkan, Pembuatan TPS3R di 32 Desa Wilayah Gianyar Telah Lolos Verifikasi

Namun saat tiba di RSUD Sanjiwani, iapun kecewa.

Sebab tim vaksin mengatakan vaksin Sinovac sangat terbatas, sehingga untuk sementara  pelayanan diutamakan  bagi warga yang  terdaftar melaksanakan vaksin tahap I di Sanjiwani.

"Saya sangat kecewa," ujarnya.

Sumber di RSUD Sanjiwani mengatakan, saat ini jumlah ketersediaan vaksin Sinovac per Kamis 26 Agustus 2021 ini berjumlah di bawah 100 var.

Sementara jumlah masyarakat yang harus divaksin jumlahnya jauh dari itu.

Baca juga: PPKM di Gianyar Masih di Level 4, Berharap Keringanan Tagihan

Karena hal tersebut, RSUD Sanjiwani pun selektif dalam memberikan vaksin Sinovac. 

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Komang Upeksa membenarkan saat ini stok Sinovac saat ini terbatas.

"Ya benar, ketersediaan Sinovac saat ini terbatas. Masih dimohonkan ke provinsi. Jumlahnya, sesuai degan kebutuhan vaksin kedua," ujarnya, namun tak merinci jumlah vaksin yang dibutuhkan.

Baca juga: Dulu Capai Rp50 Juta, Kini Tidak Ada Lagi Pelanggar Prokes di Gianyar yang Harus Didenda

Namun dia menegaskan, yang terdampak keterbatasan vaksin Sinovac ini hanya masyarakat umum yang akan divaksin tahap dua. 

"Vaksin anak sekolah sudah selesai. Kita saat ini hanya melayani yang tercecer. Yang tercecer ini, menunggu vaksin ke-2. Normalnya mereka bisa menunggu 4 minggu, tapi kalau dia mundur 1 atau 2 minggu tidak masalah."

"Yang masalah adalah maju. Karena vaksin ke 2 itu betul-betul antibodi, karena itu tidak boleh dimajukan," tandasnya. 

"Yang tercecer itu, yang dulunya kita tunggu saat vaksinasi banjar gak datang, ada juga yang karena tensinya saat itu tinggi, jadi tidak jadi vaksin. Mungkin ada juga karena takut vaksin atau kegiatan upacara," ujarnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

Berita Terkini