Untuk bakso plecing sendiri dibanderol dengan harga Rp15 ribu.
Dan dalam sehari ia bisa menjual hingga 100 mangkuk bakso dan 200 bungkus nasi jinggo.
"Kalau bakso dalam sehari laku 80 sampai 100 mangkuk bakso, kalau nasi jinggo 200 bungkus perhari. Untuk nasi tersedia dari jam 06.00 sampai 20.00 Wita. Kalau bakso dari jam 09.00 Wita. Kadang ramainya pas jam makan siang, pagi atau malam, jadi gak nentu. Kebanyakan mencari bakso campur karena harganya Rp10 ribu," lanjutnya.
Untuk omsetnya dalam sehari ia bisa mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp2,5 Juta.
Dan itu semua keuntungan kotor dari penjualan bakso, nasi jinggo dan minum.
"Bisa dibilang tetap untung beralih usaha dari garmen ke kuliner karena di musim pandemi ada kegiatan dan bisa lebih belajar diusaha kuliner," tutupnya. (*)