Lalu terus berkarya di beberapa hotel dan vila hingga jadi head chef.
Setelah itu saya juga mencoba usaha kuliner di rumah.
Tepatnya di halaman belakang rumah atau yang biasa disebut 'diteba'.
Makanya warungnya namanya Diteba, dengan karakter makanannya pedas tapi enak," katanya.
Ia pun berharap masyarakat Bali khususnya yang ingin membuka usaha kuliner tonjolkan makanan Bali.
Karena kebanyakan tamu-tamu dari luar Bali mencari makanan khas Bali, selain kebudayaannya.
(*)