TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memastikan hotel di Bali khususnya Badung siap jika digunakan sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional.
Hanya saja hotel yang digunakan tidak semena-mena namun ada profit yang harus diperhitungkan.
"Saya meyakini semua hotel pasti mau, yang penting kan harus di bayar dong. Untuk itu ke depan harus berbicara dengan manajemennya," ujar Giri Prasta saat ditemui Tribun Bali pada Jumat 3 September 2021.
Dirinya mengatakan penggunaan tempat karantina pada hotel di Bali sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan hotel sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter).
Hanya saja makna isoter dan karantina berbeda.
Baca juga: Hadir Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Bupati Badung Launching Aplikasi BAGO Bertepatan dengan Saraswati
"Hampir sama seperti isoter, kita punya Isoter di Bakung Sari, Bakung Beach maupun Hotel Made itu kan kita bayar. Bahkan uangnya kita siapkan dari APBD Kabupaten Badung," jelasnya.
Sebenarnya makna dari karantina, kemungkinan mewajibkan wisatawan yang ingin berlibur ke Indonesia maupun Bali pada khususnya.
Jadi, wisatawan yang datang meski sudah membawa dokumen lengkap wajib dikarantina.
Baca juga: Rapat Paripurna DPRD Badung, Bupati Badung Sampaikan Jawaban Pemerintah KUA PPAS 2022
Proses karantina sendiri dilakukan untuk memastikan wisatawan aman dari virus Covid-19.
Namun, setelah menjalani karantina wisatawan tidak bergejala, baru bisa menikmati pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
"Jadi, jangan sampai tidak dibayar. Nanti ini kan pemerintah pusat yang menentukan terkait hal itu (karantina, red)," ungkapnya
Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu mengatakan pada dasarnya Badung tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Hanya saja jika benar hal yang harus dilakukan adalah memastikan sistemnya, menjaga protokol kesehatan, termasuk tenaga medisnya.
"Medis kita kan sudah siap, jika memang dibutuhkan kita pasti siap dan hotel pun pasti siap jika digunakan tempat karantina," tungkas Giri Prasta.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Cokorde Raka Darmawan mengaku sangat menyambut baik hal tersebut.
Hanya saja semua itu akunya baru sekedar usulan.
"Kalau memang benar usulannya ke Presiden maka kebijakan kan ada di pusat. Atau bergantung Bapak Presiden nanti bagaimana keputusannya," ujarnya Kamis 2 September 2021.
Dijelaskan sebenarnya Hotel di Bali khususnya Badung sudah mempersiapkan diri untuk pembukaan wisatawan.
Bahkan jika wisatawan internasional itu dibuka sudah ada SOP bagaimana cara melayani dan apa yang harus dilakukan.
"Jadi, kami sudah siap. Apa yang harus dilakukan kita akan lakukan, hotel-hotel juga sudah mempersiapkan diri sebelumnya," ungkap Cok Darmawan. (*)