Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Desa Adat Denpasar akan segera membangun tempat pengabenan di kawasan Setra Agung Badung, di Jalan Imam Bonjol Denpasar.
Pembangunan tempat pengabenan ini dilakukan untuk menekan biaya pitra yadnya yang tinggi bagi krama Desa Adat Denpasar.
Bendesa Adat Denpasar A.A.Ngurah Rai Sudarma dalam konferensi pers di Denpasar Kamis, 2 September 2021 mengatakan tempat pengabenan ini akan memiliki luas kurang lebih 33 are yang lokasinya berada di Setra Bugbug yang masih berada satu areal dengan Setra Agung Badung.
Ia mengatakan untuk luas Setra Agung Badung sendiri kurang lebih 9.3 hektar, sementara luas Setra Bugbug kurang lebih 40 are.
Baca juga: BOR Isolasi Covid-19 di RS Kota Denpasar Rata-rata Terisi 50,72 Persen, Ini Daftarnya
“Lokasi pembangunan tempat pengabenan ini berada di sisi barat daya dari setra,” katanya.
Pembangunan tempat pengabenan ini merupakan program dari Desa Adat Denpasar yang tertuang dalam program kerja tahun 2019.
Sementara itu, rencana pembangunan tempat pengabenan ini sejatinya sudah dirancang sejak 2017 lalu.
Namun, akibat beberapa kendala, baru kali ini dapat direalisasikan.
Untuk melakukan realisasi, pihak desa adat sebelumnya telah mengajukan proposal ke Pemkot Denpasar pada 15 Januari 2020.
“Ini sudah mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Denpasar yang berkoordinasi dengan Pemprov Bali. Dan dari sana kami mendapat dana BKK dari Provinsi Bali sebesar Rp 2.5 miliar,” kata Rai Sudarma.
Untuk pembangunan ini, saat ini sudah memperoleh pemenang tender dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 1.9 miliar lebih untuk pengerjaan tahun anggaran 2021.
Pembangunan tempat pengabenan ini menurut rencana akan dimulai pada September 2021.
Tahap awal akan dimulai dengan pembangunan Bale Pesandekan, Bale Semanggen, gudang alat, pemuun gas, pemuun konvensional, bale galih, serta bali pawedaan.
Untuk tahap berikutnya akan dilengkapi dengan pemuun oven, toilet serta bale rumah duka.
Baca juga: Gereja Katolik Katedral Denpasar Larang Umat Ibadah Pakai Masker Kain Scuba
Dirinya pun mengatakan, dengan pembangunan tempat ngaben ini tak akan menghilangkan tradisi, adat dan budaya serta dresta Bali.
Karena dalam pelaksanaan ngaben akan tetap memakai banten tanpa mengurangi makna dari pengabenan yakni mengembalikan ke Panca Maha Butha.
“Di dalam pelaksanaan pengabenan nanti, akan tetap memakai dresta padewasan yang tercantum dalam awig-awig Desa Adat Denpasar,” katanya.
Pihaknya juga mengaku dalam pembangunan ini tidak serta-merta profit oriented.
“Bagaimana agar kami bisa membantu krama dan pembangunan tempat pengabenan di Setra Bugbug ini dipergunakan untuk umum yang beragama Hindu,” katanya.
Sementara itu, Sabha Desa Adat Denpasar, AA Putu Gde Wibawa mengatakan pembangunan tempat pengabenan ini sudah melalui kajian dan paruman.
“Walaupun dibatasi oleh kekurangan, mungkin ada hal-hal yang belum lengkap, kedepannya sambil jalan akan kami lengkapi dan sempurnakan kembali,” katanya.
“Jangan sampai ada kematian dan tidak mendapat layanan adat, situasi seperti ini akan kami fasilitasi, dan tidak tebang pilih melayani krama,” katanya. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar