TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Mantan Asisten I Bidang Tata Pemerintahan dan Inspektur Inspektorat Badung, Wisnu Bawa Temaja menggeluti tanaman setelah pensiun.
Di rumahnya di Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi Badung, terlihat banyak bonsai.
Selain koleksi, ia juga menjual bonsai tersebut dengan harga bervariasi.
Ia mengaku pernah menjual bonsai seharga Rp 150 juta.
Baca juga: Kisah Miris Gadis 16 Tahun di Bangli: Tak Kunjung Haid, Kelakuan Ayah Tiri Terungkap
Ia mengaku sudah mengenal bonsai dari tahun 1982.
Namun keseriusannya dengan bonsai mulai sejak 2009.
"Saat pensiun pada tahun 2014 lalu, saya menghabiskan waktu di bidang bonsai," ujar pria yang juga Komisaris non Independen PT Bank Pembangunan Daerah Bali ini, Minggu 19 September 2021.
Maka tidak heran bonsai koleksinya banyak dan harganya pun fantastik.
Saat ini dirinya juga mempunyai, bonsai langka yang asalnya dari negara China.
Selain itu, ada juga bonsai yang jarang orang memiliki karena proses pembuatannya sangat lama.
Dua bonsai langka yakni pohon Lohansung dan Sakura.
Dua jenis pohon tersebut sangat sulit memposesnya hingga menjadi bonsai.
Untuk mendapatkan yang besar perlu bertahun-tahun lamanya.
"Kalau yang langka itu pohon lohansung itu pohon yang asalnya dari Cina. Selain itu juga sakura. Ini jarang digunakan bonsai, karena prosesnya lama," ungkapnya.
Ketertarikannya kepada bonsai muncul saat menjelang pensiun, semata untuk agar ada kegiatan.
Selain sebagai kolektor ia juga mengaku kini menjadi petani dan penggemar bonsai.