TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Kabupaten Jembrana dinilai memiliki potensi mengembangkan komoditi buah manggis.
Terlebih dengan diberikannya kewenangan kepada desa untuk mengelola kawasan hutan secara terbatas melalui kelompok serta LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa).
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, bahwa pemerintah daerah mendorong kelompok tani hutan di Jembrana memaksimalkan lahan yang diolah sebagai areal baru pengembangan manggis.
Dengan banyaknya manfat yang bisa dihasilkan, kedepan komoditi manggis akan sangat menjanjikan.
Terlebih lagi pasar ekspor sudah terbuka untuk manggis hasil perkebunan di Jembrana.
"Saat ini kita baru memiliki tegakan pohon manggis kurang lebih 8000-an pohon. Sementara jumlah pohon yang telah menghasilakan berkisar 5000 pohon. Dengan produksi rata-rata 50 kilogram pohon. Sangat menjanjikan dengan banyaknya manfaat buah manggis. Produksi ini masih bisa digenjot dengan memanfaatkan lahan tadi," ucapnya Jumat 24 September 2021.
Ia sempat menyoroti permasalahan utama tanaman manggis yang umumnya dibudidayakan secara tumpang sari dengan tanaman lainnya di Jembrana.
Diantaranya sektor pemasaran yang baik dari hulu ke hilir.
Karena itu, diharapkan, kedepan komoditas buah manggis ini bisa digarap berbasis korporasi dari hulu ke hilir termasuk juga melibatkan petani, lembaga adat dan dunia agribisnis.
"Khusus pengembangan manggis di lahan hutan desa agar benar-benar dikelola areal hutan diberikan. Namun, tetap perhatikan petunjuk dari KPH Bali Barat. Selain itu untuk pemasaran saya minta tidak berhenti pada budidaya tapi kedepan mampu menjadi destinasi wisata agro sehingga ada nilai tambah," paparnya.
Sementara Direktur Utama PT Radja Manggis sejati Jero Tusan, menerangkan, sebaliknya pihaknya mengadakan kegiatan pertemuan yang sama namun dengan kelompok petani buah, sekirannya terdapat 50 kelompok petani yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Jembrana sendiri.
"Tidak sampai disitu saja, kita juga telah melaksanakan pendidikan/ pelatihan sortasi kepada 100 pemuda yang berasal dari Jembrana. Ini sebagai bentuk perberdayaan pemuda-pemuda di Jembrana apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini agar tidak mendatangkan pekerja dari luar dan juga sebagai momentum kita dalam memperkenalkan dunia pertanian sehingga mereka nantinya mencintai dunia pertanian ini," terangnya.
Lebih lanjut Jero Putu Tusan juga menyampaikan potensi yang hutan di Jembrana sangatlah luar biasa termasuk didalamnya hasil dari hutannya itu sendiri.
Tentu dengan perencaanan dan sinergitas yang baik, rencananya bulan 11 tahun ini akan diadakan launching ekspor dari Jembrana yang bertajuk launching manggis dari hutan Jembrana agar dunia tahu bahwa Jembrana konsen di bidang kehutanan, maka dari itu saat ini hutan harus betul-betul dijaga dan dipelihara dengan baik.