Namun, karena adanya PPKM, kompetisi harus kembali ditunda.
Sejak saat itulah Persib Bandung menerapkan latihan mandiri.
Karena aturan PPKM per-daerah berbeda, Persib Bandung menjadi salah satu tim yang terdampak.
Jika beberapa klub tetap bisa menjalani latihan, berbeda dengan Persib Bandung yang justru tak bisa karena aturan daerah.
"Seperti kami tahu jadwal yang ditetapkan PSSI ketika liga mau digelar ternyata akhirnya diundur karena alasan PPKM, dan itu semua harus diterima."
"Tetapi sayangnya ini tidak sama diterima oleh setiap klub yang ada di daerah tertentu, terutama khususnya di Bandung," jelasnya.
Kala PSSI kembali menentukan tanggal kompetisi, Persib Bandung hanya mempunyai waktu latihan kurang dari 30 hari.
Berbeda dengan tim lain yang memiliki persiapan 2 sampai 3 bulan lamanya.
"Kami masih berharap kompetisi jadi dan kami memulai dengan perasaan tanda tanya, jadi atau tidak."
"Ketika mulai ketika kami start latihan, kami punya waktu 26 hari, sementara ada banyak tim, yang saya tahu ada empat tim yang tidak melakukan latihan betul-betul konsisten seperti tim lain Persib salah satunya," ungkapnya.
"Sementara tim lain bisa melakukan latihan di masa PPKM. Kami perlu latihan tambahan, kami perlu latihan bermain ketika betul-betul untuk mencapai level di masa kompetisi," sambungnya.
Sebelum seri kedua dimulai, akan ada jeda waktu yang cukup dan bisa dimanfaatkan Persib untuk meningkatkan kebugaran.
Robert akan memanfaatkan jeda itu dengan baik guna meningkatkan kondisi fisik pemain dan melakukan evaluasi yang dibutuhkan oleh tim.
"Dengan sistem bubble ini, akan ada break mungkin akan kami manfaatkan. Kami tidak pernah melakukan uji coba untuk melakukan kematangan tim.
"Artinya kompetisi dijadikan uji coba, dan tentunya ada progres," tutupnya.