Namun demikian, Suyasa menjelaskan pendapatan daerah saat ini cukup banyak disumbang dari RSUD Buleleng.
Selama pandemi, peningkatan pendapatannya mencapai Rp 16 Miliar.
Ini karena RSUD yang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) membuat sejumlah inovasi berupa membuat poli khusus Covid, menambah kapasitas ruang cuci darah, dan menambah ruang ICCU hingga 38 bed. Serta RS Tangguwisia Seririt dan RS Giri Emas yang sudah menjadi rumah sakit tipe D, yang membuat pendapatannya juga menjadi lebih meningkat.
"BHPTB kita juga sampai September sudah mendekati 100 persen. Yang belum masuk Pajak Hotel dan Restoran karena PPKM.
Mudah-mudahan tiga bulan kedepan pariwisata dibuka lebih luas, dan kasus terkonfirmasi terus menurun. Sehingga hotel dan restoran bisa kembali bangkit, dan membuat pendapatan daerah juga meningkat," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng